CERITA DEWASA
(21+)
---
Patah hati ditinggal satu-satunya pacar serius yang pernah ia punya, membuat Amesh merasa dunianya ambruk. Tak cuma itu, ia jadi ikut skeptis akan cinta. Sebuah ironi bagi seorang penulis tips "modern love and romance".
Ben...
Berondong manis dan gentleman adalah spesies langka. Terutama di masa cowok makin songong karena bisa dapat cewek dengan gampang lewat aplikasi ponsel. Makanya, aku mencoba enggak terlalu ambil pusing menghadapi pembawaan terlalu dewasanya Luthfi.
Coba, ya, berondong manis ini bersikeras menjemput. Sementara aku tak mau ia mampir ke rumahku yang mirip kena rudal nyasar. Apalagi kalau sampai ia menemukan mainan pemuas birahiku. Aku tak mau mengambil risiko kehilangan mood Luthfi seharian dan membuat nilaiku minus karena aku belum bikin tempat tinggalku layak secara higienitas. Akhirnya, kuminta ia menunggu di taman dekat rumahku. Buru-buru saja kuhampiri begitu ia menelepon sudah dekat di tempat janjian kami.
Rumah Luthfi ada di area Rawamangun. Tak jauh dari satu rumah makan Padang yang kutahu memiliki gulai cumi terenak di dunia. Mungkin, kapan-kapan aku akan modus minta dibawakan menu itu sama Luthfi. Nasi Padang itu lebih baik dbungkus daripada makan di tempat. Porsinya bakal lebih mengenyangkan.
"Wow, talking about meant to be," komentarnya sambil tertawa kecil setelah kami berjabat tangan berkenalan resmi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di luar dugaan, saat aku memilih kemeja putih, light grey skinny denim, dan sepatu kets Converse klasik warna hitam sebagai pilihan pakaian untuk lunch date kami, tahunya Luhtfi muncul dengan pakaian yang nyaris senada! Oversizedt-shirt warna putih dengan aksen teks warna hitam, celana panjang kanvas yang warnanya mendekati warna celanaku, dan sepatu kets Onitsuka hitam. Sebuah topi hitam yang dipakainya terbalik, bikin Luthfi jadi agak punya tampilan tengil, bukan rapi macam ketua OSIS.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku sih pilih putih soalnya di luar gerah. Kamu aja nih ikut-ikutan, Mr. Mind Reader," kilahku.
Luthfi kembali tertawa lepas. Tahu-tahu, ia enteng saja menggandeng tanganku. Berjalan beriringan tanpa berkata apa-apa, jantungku tiba-tiba berdetak tak terkendali. Apalagi menghirup ada aroma seperti pantai menguar dari tubuh Luthfi. Rupanya, ia tipe penyuka wewangian marine seperti Abim. Yah, aku sedikit melihat kemiripan pada mereka sih. Jelas sama-sama cowok yang kualitas otaknya nomor wahid dan berdedikasi terhadap karier.
Dih, kenapa lagi begini malah ngebandingin sama mantan, Mesh? Get a grip, Weirdo!
Luthfi membukakan pintu depan penumpang di Honda CRV Turbo hitam miliknya. Bodi mobilnya tak kalah mulus dengan selebgram yang rajin perawatan di klinik kecantikan. Selain kuperkirakan usia mobilnya belum lama, Luthfi pastilah termasuk apik. Mobil saja dirawat begini, bagaimana kalau pacarnya ya?