Rebound love is a good remedy.
Satu bulan sudah aku mendapatkan pengganti Abim dalam dua cowok berbeda kutub. Ibarat berbagi peran, Luthfi dan Gavin menjalankan porsi mereka masing-masing dengan pas.
Dari Luthfi, aku mendapatkan perlakuan manis nan romantis. Pembicaraan berbobot soal hidup, pekerjaan, bahkan wawasan profesional baru yang bikin aku semangat kerja. Belum lagi apresiasi terhadap tulisan-tulisanku, bukan hanya omong kosong gombalan puji dan puja fisikku saja. Aku berasa ada di dalam adegan-adegan film rom-com setiap bersama Dedek Dewasa satu itu.
Luthfi listens. And he trusts me to listen to him too. For me, that is really something.
Sementara itu, semua hasrat terpendam dan fantasiku bisa terwujud berkat Gavin. Aku jadi seseorang yang berbeda bersamanya. Bebas, liar, spontan, dan tentu saja, sensual. We can make our own porn, if we want and it will have millions of hits. Tentu saja hanya perumpamaan. Ogah banget kalau muka sange kami terpampang seantero dunia maya. Reputasi tetap dijaga, dong!
Saking isengnya, aku yang menyimpan versi PDF dari kitab seks 365 gaya dalam setahun dari Ben, mulai mencoba gaya-gaya itu satu demi satu. Well, kecuali bagian anal dan threesome yang bukan preferensiku.
Singkatnya, kebutuhan affection-ku disuplai oleh Luthfi dan Gavin mengisi ruang-ruang passion dalam dimensi cintaku. Bedanya, aku tidak merasa semua ini adalah cinta, meskipun ada kata love dalam rebound love.
Aku sendiri tak paham benar apa arti cinta sebenarnya. Maksudku, untuk dijelaskan dalam artikel-artikel, aku bisa memaparkannya. Namun, mengalami dan merasakannya secara nyata, kok aku ragu, ya?
Bahkan apa yang kumiliki dulu dengan Abim, apakah itu sebenarnya cinta? Jika iya, mengapa pada akhirnya aku memilih tidak bersama dia untuk selamanya? Aku memperkirakan, aku dulu bertahan dengan Abim karena telanjur terbiasa. Aku ingin dekat dengannya, namun enggan juga mendapatkan tekanan dan tanggung jawab memberatkan.
Bagaimana jika aku diminta berkorban, padahal hatiku sebenarnya tidak rela? Apakah aku akan berkorban hanya untuk membuat Abim tetap ada di sampingku? Meskipun, pada akhirnya, aku menelan kepahitan atas tiadanya kebesaran hati dan kerelaan melakukannya?
Rumit banget sih kamu, cinta. Lebih parah dari rumus-rumus fisika yang dulu bikin aku setengah gila waktu bangku SMA. Perlu formula apa untuk bisa membongkar misterimu?
"Eh, ada Amesh. Tumben pagi-pagi udah bengong di pantry. Sarapan udah belum? Perut enggak kenyang diisi sama mimpi manis, Neng."
Ah, dia, si karyawan baru. Arif, teman Ben, yang baru mulai bekerja di Femme dua hari lalu. Gadun cunihin, ia suka dijuluki begitu di kantor lama, begitu bocoran dari Ben.
Lihat saja, hari ini ia belum mencukur kumis tipisnya. Sengaja kurasa, dipadankan dengan sedikit jenggot. Soalnya, kalau klimis, aku yakin cewek-cewek malah jatuh kasihan sama mukanya yang plongo. Padahal bengongnya juga palingan bengong jorok. Aku asal pukul rata saja cowok kenalan Ben semua sama-sama bajingan dan pemuja selangkangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanted Rebound Love (21+) [COMPLETED]
ChickLitCERITA DEWASA (21+) --- Patah hati ditinggal satu-satunya pacar serius yang pernah ia punya, membuat Amesh merasa dunianya ambruk. Tak cuma itu, ia jadi ikut skeptis akan cinta. Sebuah ironi bagi seorang penulis tips "modern love and romance". Ben...