10. Caffee Halilintar

139 66 3
                                    

~00~

_____

Kenapa rasanya seminggu ini terasa lebih lama. Adanya kegiatan MOS, belajar di sekolah yang lagi-lagi dimarahin dan dihukum guru, belum lagi semalaman gue memasang mode kalem yang sangat menyengsarakan jiwa gue itu. Sebalnya lagi gue disuruh couple busana muslimah sama si Fajar. Gue benar-benar berusaha untuk terlihat jadi alim didepan kamera. Setelah itu ada fitting busana buatan terbaru yang akan dipasarkan minggu depan dan lagi-lagi gue udah dijadwalkan untuk foto model pakaian itu.

Bangun tidur langsung disediakan lima porsi cilok mang idun diatas nakas. Makanan kesukaan gue nih. Biasa ini adalah bentuk imbalan gue tadi malam oleh mama. Gue mengambilnya dan menyantapnya langsung tanpa mempedulikan wajah kusut gue ketika makan.

Gue menatap kalender yang tertempel di tembok. Hari Sabtu. Itu artinya ini hari libur. Lebih baik gue merencanakan kegiatan nongkrong kemanapun gue pergi yang penting niatnya gue keluar rumah, kalau nggak gue bisa disuruh jaga toko butiknya Mama lagi seperti minggu lalu.

"Enak benerrr." gumam gue disela makan cilok. Gue beralih mengamati kalender lagi yang penuh dengan lingkaran pada beberapa angka tanggal disertai keterangan nama dan nominal rupiah. Simbol tersebut dapat diartikan kapan, kepada siapa dan berapa gue berhutang. Jika hutang itu sudah gue lunasi, tandanya menjadi lingkaran penuh yang gue arsir menggunakan spidol hitam.

Pandangan gue jatuh pada lingkaran terakhir dan ada keterangan nama 'Kevin' disana. Astaga, udah tiga hari gue nunggak bayar utang sama tuh cowok. Dan kemarin dengan percaya dirinya gue nonjok perut cowok itu hingga kesakitan. Memang gak tau malu gue ini.

Ge mengambil ponsel yang berada disamping bantal, membuka roomchat grub.

Gemblung (5)

Woy! Ayo ke cafe halilintar.

Tian : Ayo!

Riski : (2)

Cungip : (3)

Shafira : Maaf nih gue gak bisa, lagi ada acara keluarga.

Riski : sok sibuk lo!

Shafira : Apa sih.

Gue membuang napas kasar, kalau gak ada Shafira ya gak asik lah. Gue meletakkan ponsel diatas bantal dan kembali memakan cilok yang tinggal satu porsi lagi. Namun beberapa menit kemudian, ponsel gue menyala, menampilkan notifikasi dari grub tadi.

Shafira : gue jadinya bisa nih, udah dibolehin sama Mama.

Gue tersenyum sumringah, dengan cepat gue mengetikkan balasan.

Asekk. Ayo capcuss.
Gue siap² duluy.

Riski : plin plan lo ah Shaf!

Shafira : Bodo amat! kenapa sih, lo suka komenin hidup orang lain.

Riski : kamu kan bukan orang lain buat aku.

Shafira : JIJIK. cowok aneh!

Tian : Yang lagi pacaran, tolong cp ajah..

SISKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang