*ANJURAN MEMPERBANYAK PUASA SUNNAH DI BULAN SYA’BAN*
_Alhamdulillah, saat ini kita sudah berada di bulan Sya’ban tahun 1441 H._
_Berarti, kurang lebih satu bulan lagi kita akan memasuki bulan yang mulia, yaitu bulan Romadhon. Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala memberikan taufiq-Nya kepada kita semua agar bisa meningkatkan ibadah kita kepada Alloh di bulan yang mulia tersebut, aamiin…._
Di bulan Sya’ban ini, tentunya kita juga ingin memanfatkan kesempatan hari-hari kita untuk banyak beribadah kepada Alloh.
Lebih-lebih saat ini, di mana hampir seluruh penjuru dunia, terutama di negeri tercinta Indonesia ini sedang ditimpa wabah penyakit baru yang dikenal dengan Covid-19, yang ditimbulkan oleh virus yang bernama Corona itu.
Iya, kita ingin mengisi hari-hari kita dengan memperbanyak amalan-amalan sunnah.
_Lalu apa kiranya yang disunnahkan untuk kita amalkan di bulan Sya’ban seperti ini ?_
Mari kita perhatikan beberapa dalil dari hadits-hadits Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam berikut ini :
● عن عائشة رضي الله عنها قالت :
*《 كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم حتى نقول لا يفطر ، ويفطر حتى نقول لا يصوم ، وما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيام شهر قط إلا شهر رمضان ، وما رأيته في شهر أكثر صياما منه في شعبان 》.*
|[ صحيح البخاري (١٩٦٩) و صحيح مسلم (1156) ]
Dari *‘Aisyah* rodhiyallohu ‘anha, dia berkata :
_“Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai-sampai kami mengatakan (bahwa) beliau tidak berbuka (yakni karena seringnya dan terus menerusnya berpuasa)._
_Dan beliau berbuka (tidak berpuasa) sampai-sampai kami mengatakan (bahwa) beliau tidak pernah berpuasa._
_Aku tidak pernah melihat beliau berpuasa sempurna sebulan penuh kecuali puasa di bulan Romadhon, dan *aku tidak pernah melihat beliau banyak melakukan puasa sunnah (kecuali) di bulan Sya’ban.”*_
(HR *Imam Al-Bukhori,* sebagaimana dalam *Fathul Bari* (4/213) no. hadits 1969, dan *Imam Muslim* no. 1156)
Guru kami, *Syaikh Muhammad bin Ali bin Hizam* hafidzhohulloh mengatakan :
_“Di dalam hadits ini terdapat petunjuk *disunnahkannya memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban.*_
_Dan tidaklah shohih hadits-hadits yang menjelaskan tentang hikmah memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban, kecuali hadits ini (saja)._
_Dimungkinkan, hikmah disunnahkannya hal tersebut adalah *untuk mengagungkan/memuliakan bulan Romadhon dan berpuasa di dalamnya (yang akan dilakukan pada bulan yang setelahnya), dan menjadikan puasa sunnah (di bulan Sya’ban ini) seperti sholat sunnah rowatib sebelum melaksanakan sholat fardhu.*_
_Boleh jadi juga hikmahnya adalah *untuk latihan (melatih diri) dan mempersiapkan diri untuk menghadapi puasa Romadhon,* sehingga jangan sampai ketika Romadhon tiba, jiwa kita belum siap untuk berpuasa._
_Sebagian ulama ada yang berkata, hikmahnya adalah *karena bulan Sya’ban itu banyak dilupakan oleh manusia, karena letaknya yang berada di antara dua bulan yang agung, yaitu Rojab dan Romadhon.*_
*Al-Imam As-Shon’ani* rohimahulloh berkata :
_“Dimungkinkan pula bahwa disunnahkan puasa adalah karena untuk semua hikmah tersebut. Wallohu a’lam.”_
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqomah Di jalan Allah
SpiritüelRingkasan ini saya salin berdasarkan kajian yang saya ikuti BUAT TEMAN TEMAN YANG MAU SAMA SAMA BELAJAR ILMU AGAMA KUYY BACAA ISI NYA ISI NYA UMUM KUY CARI CARII RESUMM MAU RIQUES BISA DM