Merayakan Kehilangan

257 12 0
                                    

Kita sudah terlanjur jauh, kenapa harus berhenti sekarang? Kenapa tidak mencoba menjadi kita yang lebih dewasa? Bosan bukan berarti harus berpisah, kan? Mungkin kita hanya butuh Kembali ke awal. Saling mengenal lagi. Saling mencintai lagi.

Aku ingin merayakan tahun baru dengan menyalakan kembang api dan kenangan tentang kita akan ku harapkan erat di dekat sumbu penyulut nya.

Bila ia melesat. Jauh. Tak terjangkau.
Lalu meledak keras di angkasa.
Hancur.
Berkeping-keping.

Suara keras dari seruan terompet, dibunyikan dengan lantang. Seperti sedang merayakan kehilangan. Tentang kenangan-kenangan. Yang tak lagi menggenang di dalam ingatan.

Dan orang-orang riyu bertepuk tangan. Tertawa riang serta gembira. Seakan luka tentangku tak pernah ada sebelumnya.

Sesaat setelah gagap gempita yang sebentar itu nyaring terdengar menggema ditelinga, kini pekatnya malam mulai membawa aku kembali kepada realita. Bahwa aku pernah kehilanganmu dengan begitu sangat.

Sakit.
Sakit sekali.

Seperti menyalakan kembang api namun tidak membiarkannya pergi. Ledakannya begitu nyaring, memekakkan telinga, membutakan mata, menghancurkan genggaman. Sakit tiada tara aku derita karena pernah ta membiarkanmu pergi.

Oh Betapa Aku ingin mendatangimu sekali lagi. Memukulmu keras-keras hingga kepalamu terkelupas, dan kupaksa masukkan ke dalam sana. Biar kau merasakan, biar Kau mengerti, bagaimana sakitnya ketika dipaksa terluka karena harus menerima keadaan.

salam,
aku.

Yang sedang merayakan Kehilangan.

Merayakan Kehilangan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang