Mengapa menyerah? Mengapa tidak memilih berjuang? Jika kita pernah nyaman bersama, kenapa tidak diperbaiki dan malah memilih untuk pergi?
Aku pernah membiarkan seseorang masuk.
Aku kira ia hendak menetap, namun ternyata ia hanya beristirahat.Dari banyaknya orang yang ingin duduk, ia yang aku persilahkan masuk.
Dari banyaknya orang yang ingin menetap, ia yang dengan mudahnya berdiri lalu melangkah pergi.
Iya, aku pernah.
Mungkin baginya rumahku tidak nyaman. Tapi bagiku, ia yang membuatku nyaman diam di rumah.
Sayang, padahal ku hendak menjadikannya rumah dari setiap pulangnya kata dan tulisan. Tapi ia terburu pergi, lalu menjadi rahim dari setiap perginya kata dan tulisan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Merayakan Kehilangan (Selesai)
Short StoryAku sudah bahagia sekarang. Tak perlu kau cemaskan aku lagi. Aku sudah ditemukan oleh seseorang. Yang seperti doamu dulu sebelum pergi meninggalkanku; yang akan benar-benar menyayangiku. Yang akan benar-benar mencintaiku. Kini aku telah ditemukannya...