Merayakan Kehilangan (Selesai)

Matilah Di Hatiku

Tidak usah tergesa-gesa. Tergesa-gesa hanya akan membawamu pada hati yang salah. Buru-buru mencari tempat rebah, hanya akan membawamu ke banyak tempat singgah.

Pergi!

Pergi dan jangan pernah kembali lagi ke sini!

Aku benci jika aku harus terus-menerus mengakui, bahwa aku masih mencintaimu yang jelas-jelas telah menyakiti hati ini. Aku benci diriku sendiri yang selalu melindungimu, walau aku tahu, kau tidak pernah mencintaiku dalam sela-sela waktumu.

Jengah aku terjatuh lelah.

Berdiri dengan susah payah, lalu kembali jatuh dengan luluh lantah.

Aku selalu dihantui perasaan ingin bertanya kenapa aku tidak bisa lepas dari bayang-bayang mu? Kenapa kamu tak pernah sekalipun memikirkanku? Kenapa?

Bosan aku setiap hari menulis tentangmu. Memujimu seakan kau yang paling hebat di antara semua yang datang kepadaku.

Apakah aku tidak sepantas itu?

Apakah kamu setinggi itu untuk diriku?

Atau apakah aku terlalu rendah untuk dirimu?

Kenapa, kenapa sekali pun kamu tidak melihatku?

Aku pergi!

Kini aku benar-benar pergi!

Mati seakan pilihan yang terbaik ketimbang harus terus-menerus memikirkanmu.

Matilah dalam hatiku, sirnalah dalam pikiranku. Aku bersumpah, akan ada seseorang yang jauh lebih baik darimu. Dan dia akan mencintaiku, lebih dari ketika kau mencintai aku.

Bersenang-senanglah bersama dengan orang yang kau kata lebih hebat segalanya dibanding aku itu.

Bergembiralah bersama dengan orang yang kau kata lebih hebat dalam mencintaimu ketimbang aku itu.

Walau aku berani bersumpah, tidak ada yang lebih bisa mencintai ketimbang aku yang terus-terusan cinta, walau tahu tidak pernah ada aku dalam hatimu.

Ya, aku menyadari itu.

Matilah.

Matilah dalam logikaku yang paling dalam.

Matilah bersamaku yang tetap mencintai kamu.

Kubur diriku bersama semua rindu yang telah aku susun untuk kamu.

Hingga kelak tidak ada lagi yang mencintaimu.

Hingga kelak tidak ada lagi kamu yang benci aku.

Hingga kelak tidak ada lagi cinta antara aku dan kamu.