Yang terbaik, lahir dari yang diperbaiki. Bukan yang lain dari cara meninggalkan demi mencari yang lebih baik.
Aku sering bertanya perihal kau ini siapa?
Apa yang telah kau lakukan pada mataku sehingga ia kerap sulit melirik lagi? Apa yang telah kau tancapkan dengan jenjang di hatiku sehingga air mata tak turun di pipi, melainkan di hati? Apa yang telah kau perbuat sehingga di mata pun aku bernafas embusnya selalu memanggil kau?
Apa yang telah kau ajarkan sehingga di kepalaku kau tak henti-hentinya berlari, mengikis landasan kepala sehingga logika karena terluka oleh setitik embun pagi?
Apakah kau puisi?
Lantas pada bait mana namaku ada?
Apakah kau tuliskan?
Lantas mengapa aku kau garis miringkan selayaknya aku sesuatu yang asing?
Apakah kau itu aku?
Karena baru kali ini aku mencintai yang bukan aku sebesar aku mencintai aku pada tahun-tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merayakan Kehilangan (Selesai)
KurzgeschichtenAku sudah bahagia sekarang. Tak perlu kau cemaskan aku lagi. Aku sudah ditemukan oleh seseorang. Yang seperti doamu dulu sebelum pergi meninggalkanku; yang akan benar-benar menyayangiku. Yang akan benar-benar mencintaiku. Kini aku telah ditemukannya...