Kini Kau Telah Bahagia

35 6 0
                                    

Bahagialah. Sampai jumpa lagi di dua tawa yang tanpa pura-pura seperti ketika kita pertama kali jatuh cinta.


Tak perlu lagi aku jelaskan.

Dipaksa melepasmu, dulu aku pernah sangat menderita. Meskipun aku menolak untuk mencoba, tapi kamu seakan mengatakan bahwa kita tak bahagia bila bersama.

Hanya karena saat itu aku menyukaimu, bukan berarti kau berhak memanfaatkanku.

Walau aku tahu kau tak bermaksud seperti itu, tapi kau telah melakukannya, tanpa kau sadari, dan langsung dari hati.

Harus berapa kali lagi kau tetap datang ketika Kini kau telah bahagia?
Bahagialah. Melihatmu bahagia tanpa diriku, aku cukup.

Tak usah datang menanyakan apa Aku bahagia sekarang.

Kau sudah tahu jawabannya.

Tentu saja aku juga bersalah karena memutuskan untuk jatuh terlalu cepat pada cintamu.

Namun aku tak bisa menghindar untuk tidak seperti itu.

Kau adalah nyaman yang aku cari ketika lelah kaki mencari bahagia.

Ketika saat itu kau berkata bahwa ini adalah pilihan yang tepat agar kedua belah pihak merasa menang, di situ aku merasa hanya ada kau dan dirinya.

Tidak ada aku sama sekali dalam pilihanmu.

Yang kau khawatirkan hanyalah dirinya.

Aku rasa demikian.

Aku tidak cukup penting untuk kau khawatirkan.

Jangan merasa bahwa dirimu adalah pihak yang paling tersakiti jika kau tidak pernah berdiri pada posisiku ini.

Kelak ketika kau telah bahagia dan kembali menemuiku, ingatkan aku untuk belajar agar bisa menjadi sepertimu. Yang terlihat tanpa beban dan dengan mudahnya pergi meninggalkanku dulu.

Merayakan Kehilangan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang