Untuk bangkit, setidaknya kita harus jatuh terlebih dahulu. Hiduplah seperti bola, semakin keras ia dijatuhkan, semakin tinggi juga ia memantul dari tempat ia dijatuhkan untuk yang pertama kali.
Aku mohon, temukan aku.Harus berapa lama lagi aku menderita? Harus berapa banyak lagi tempat yang ku singgahi lalu memaksaku untuk kembali pergi? Nyatanya jauh di dalam hatiku, aku lelah. Aku Jengah.
Berpuluh-puluh kerikil telah melukai kakiku, memaksaku untuk tetap berjalan dalam kehampaan yang begitu luar biasa. Kapan kau akan menemukan aku? Aku lelah. Harus seberapa banyak lagi luka yang kuderita agar kau datang dan menemukan aku?
Apakah kau terluka sekarang? Apakah kau lelah sepertiku sekarang? Aku ingin sekali menemukanmu, tapi nyatanya kaki ku terlalu lelah untuk dapat berlari lagi. Aku terluka lagi. Aku ditinggal pergi sekali lagi.
Jatuh lalu kemudian rendam. Kaki bernanah namun memilih untuk tetap berjalan. Pantaskah aku yang sekarang untuk ditemukan?
Aku mohon, temukan aku.
Aku terluka begitu banyak, namun kau tak kunjung datang untuk menyembuhkan. Masih lama kah aku untuk terus dipaksa bahagia melihat senyum orang-orang yang aku sayang kini bahagia dengan orang-orang yang menemukannya?
Aku lelah.
Aku mohon.
Temukan Aku

KAMU SEDANG MEMBACA
Merayakan Kehilangan (Selesai)
Cerita PendekAku sudah bahagia sekarang. Tak perlu kau cemaskan aku lagi. Aku sudah ditemukan oleh seseorang. Yang seperti doamu dulu sebelum pergi meninggalkanku; yang akan benar-benar menyayangiku. Yang akan benar-benar mencintaiku. Kini aku telah ditemukannya...