Antar Jemput

211 25 11
                                    

"Yam, Daiki kemana?" tanya Takaki yang mengantar bahan makanan dengan gaya petentengnya.

"Dia shift malem sekarang. Siang dia kuliah" jawab Yamada sambil mengecek pesanannya.

"Jadi dia kerja sampe tutup?"

"Iya"

"Oke~"

~

Takaki sudah nongkrong dengan motor bebeknya di depan cafe yamada yang bergantung sign 'close'. Untuk apalagi kalau bukan menunggu sang pujaan hati Arioka Daiki. Takaki langsung membenarkan posisinya begitu satu per satu pelayan cafe keluar. Ia bersandar sok keren di motor bebeknya sambil menunggu sosok Daiki keluar.

"Non Daiki!" serunya sambil menghampiri Daiki.

"Ish... dia lagi..." Daiki memutar bola matanya dan berjalan cepat meninggalkan cafe.

"Non!" Takaki langsung berlari menghampiri Daiki dan meraih pergelangan tangannya.

"Apaan sih?!" Daiki langsung menepis tangan Takaki.

"Please non... kasih mas kesempatan. Mas cuma mau nganterin non pulang" mohon Takaki dengan wajah memelas.

"Apaan lagi non-mas, non-mas. Aku bisa pulang sendiri. Kosku di komplek sebelah ini. Jalan 5 menit nyampe" tolak Daiki.

"Tapi ini udah malem non. Bahaya..."

"Adanya juga dianterin kamu yang bahaya!"

"Hush~ jangan teriak malem-malem. Daiki, kamu coba aja dianter Takaki. Walaupun mukanya kayak gini, dia orang baik kok. Kalo dia ngapa-ngapain kamu, bilang aja ke aku. Biar aku bakar toserbanya" Yamada mencoba meyakinkan pekerjanya.

"Heh!" Takaki memelototi Yamada. Daiki menimbang-nimbang usulan bosnya. Sepertinya bosnya sudah kenal dekat dengan Takaki. Mungkin tidak ada salahnya hanya diantar pulang.

"Kalo gitu boleh deh. Tapi awas aja kalo macem-macem" ancam Daiki.

"Yes! Thank you, Yam!" Takaki memeluk Yamada lalu memberikan helm ke Daiki.

"Ati-ati ya. Jangan lo apa-apain pegawai gue!" seru Yamada.

"Siap bos!" Takaki langsung membuat posisi hormat.

~

"Oh... non ngekos di sini" gumam Takaki setelah sampai di kos Daiki.

"Iya. Makasih tumpangannya" ucap Daiki datar sambil mengembalikan helm dan ngacir ke rumahnya.

"Non! Tunggu!" Takaki menahan tangan Daiki.

"Apalagi sih?!"

"Anu... mulai sekarang mas aja yang nganter non pulang ya? Mas juga mau nganter jemput ke kampus"

"Bayar gak?" tanya Daiki setelah menimbang-nimbang tawaran Takaki.

"Gak usah! Bisa nganter non aja, mas udah seneng banget" Takaki memberikan senyum khasnya.

"Yaudah. Besok anterin aku ke kampus. Jam 11 udah stay di sini. Ngerti?"

"Ngerti non. Gak bakal telat kalo sama mas"

"Udah. Pulang sana" usir Daiki.

"Iya non. Tidur nyenyak ya. Jangan lupa mimpiin mas~" Takaki cengengesan sendiri lalu pulang ke rumahnya.

Komplek HebringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang