Rambut Baru

216 30 18
                                    

"Iya ma, ini masih nginep di rumah Inoo-chan. Sama Dai-chan juga. Besok pagi juga pulang. Iya. Mama sehat-sehat ya. Salam buat Papa, ma. Dadah~" 


"Nyokap lo, Chi?" tanya Daiki yang sedang menyisir rambut Inoo.


"Iya. Nanyain kabar gue sama tante juga" sambut Chinen sambil memoleskan eyeliner di matanya.


"Btw, gue agak penasaran deh. Lo kok gak ada mirip-miripnya sama tante lo?" tanya Inoo yang sibuk mengedit wajahnya untuk di posting di nistagram. 


"Oh... soalnya tante dulu miripnya sama kakek. Kalo papa mirip nenek. Imut gitu. Aku juga miripnya sama papa" jawab Chinen.


"Pantes. Katanya emang kalo anak cewek mirip Papanya, bakal cantik" ujar Inoo yang gantian menyisir rambut Daiki.


"Makanya aku cantik~" Chinen mengibaskan rambutnya, membuat Inoo dan Daiki memutar Chinen, eh salah bola mata mereka.


"Ehm... masih pagi gini enaknya ngapain ya?" pikir Daiki sambil melihat-lihat feeds nistagram.


"Kalian pernah ngerasa bosen gak sama model or warna rambut kalian?" tanya Chinen.


"Pernah sih. Pengen ganti biar beda gitu" sahut Inoo sambil melihat-lihat rambut coklat tuanya di kaca.


"Gimana kalo kita ganti warna rambut?" ajak Chinen yang sudah siap dengan peralatannya. 


~


Hari Senin yang cerah tak berawan. Yamada baru sampai di cafe dan mencari kunci cafe di dadanya, maksudnya di kantongnya. Saat sudah menemukan kunci dan berniat membuka pintu, seorang gadis berbaju PNS lewat dan menyapanya. Yamada terpukau melihat gadis tersebut sampai kuncinya terjatuh ke lubang selokan. 


"Pagi Mas Yamada"


"Pa-pagi..."


"Siapa itu ya? PNS baru? Cantik banget..." gumam Yamada yang tidak dapat mengalihkan perhatiannya dari gadis tersebut. Sampai gadis itu hilang dari pandangannya pun Yamada masih ternganga hingga seekor lalat hinggap di mulutnya dan membuatnya tersedak. 


~


Karena hari ini kantornya libur, Yuto memutuskan untuk hunting foto di sekitar kompleknya. Ia yakin tempat yang biasa saja bisa menjadi aesthetic dengan kameranya. Ia mengambil kameranya dan memotret asal di depan rumahnya terlebih dahulu. 


Saat memotret jalan di depan rumahnya, ia menangkap sosok gadis berambut blonde di kameranya. Gadis itu tersenyum kecil ke arahnya. Yuto menurunkan kamera dari wajahnya dan melihat gadis itu berjalan melewati rumahnya. Sungguh cantik bagaikan bidadari.


"Bule darimana itu... bening amat..." 


~


Takaki baru selesai mengantar pesanan sembako ke salah satu langganannya di komplek sebelah. Saat ia baru mengendarai mogenya keluar komplek, ia menangkap sosok yang amat memukau. Ia sampai hampir menabrak palang karena kecantikan gadis tersebut.

Komplek HebringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang