Motor Baru

200 27 9
                                    

Mata Yamada terbelalak melihat Takaki yang lewat di depan cafenya. Yamada menangkap ada sesuatu yang berbeda. Ia langsung berlari kecil ke toserba Takaki yang berada di sebelah cafenya.

"Wuih~ motor baru nih?" Yamada berbasa-basi sambil mengelus motor Takaki.

"Iya dong. Demi nganter jemput Non Daiki~" Takaki menyisir ke belakang poninya setelah melepas helm.

"Hah? Demi nganter jemput Daiki lo beli motor baru?! Ngeluarin duit berapa lo beli motor begini?!" Yamada kaget mendengar kebucinan Takaki.

"Duit gak usah ditanya. Buat Non Daiki berapa aja rela gue keluarin" jawab Takaki sombong.

"Gila orang sekarang ya. Demi cinta jadi buta gitu. Eh? Dek nchi~" Yamada yang menggerutu langsung buyar saat melihat Chinen lewat di depannya.

~

"Eh, masa katanya ada cowok ganteng di gerbang lho. Pake moge gitu"

"Serius? Samperin yuk"

"Iya! Daiki, mau ikut gak?"

"Boleh. Aku sekalian mau pulang" Daiki mengiyakan ajakan temannya dan berjalan ke gerbang dengan mereka.

~

Daiki melongo melihat sosok yang dibicarakan teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daiki melongo melihat sosok yang dibicarakan teman-temannya. Sosok itu tak lain dan tak bukan adalah Mas Toserba alias Takaki Yuya. Entah ada angin apa ia mengganti motor bebeknya menjadi motor gede. Dapet duit darimana dia?

"A-aku duluan ya" ucap Daiki segan.

"Lho? Kamu bilang kamu dijemput" sahut temannya bingung.

"Iya. Itu yang jemput aku" Daiki menunjuk Takaki segan.

"What?!"

~

"Ngapain ganti jadi moge sich? Jadi diliatin orang lho" protes Daiki saat perjalanan pulang.

"Khan biar Non bangga dijemput sama mas~" Takaki cekikikan sendiri.

"Bangga enggak, malu iya" gerutu Daiki.

"Yakin malu?" Takaki memegang tangan Daiki yang melingkar di pinggangnya.

"Gak usah genit!" Daiki langsung mencubit perut buncit Takaki.

"Ih~ Non udah main nyubit-nyubit aja. Belum juga nyampe" goda Takaki. Mungkin kalau tidak sedang naik motor, sudah dilemparnya helm ke wajah Takaki.

Komplek HebringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang