"Menurut kalian gantengan Yuto atau Yamada?" tanya Chinen sambil membersihkan wajahnya dari sisa-sisa make up.
"Akang Yutolah~" jawab Inoo tak sampai sedetik.
"Bos Yamada sih" jawab Daiki.
"Halah, dalem hatinya pasti Mas Toserba" goda Inoo dengan lirikan penuh arti.
"Hah? Kenapa jadi mas-mas gak jelas itu?" Daiki mengerutkan dahinya tak terima.
"Gak jelas gimana? Lo tiap hari dianter jemput dia" bongkar Inoo sambil memoleskan sleeping mask ke wajahnya agar semakin bersinar.
"Khan lumayan hemat ongkos. Gak usah muna deh. Lo juga tiap malem sering dibeliin nasi goreng sama si Yuto!" Daiki balas menyudutkan Inoo.
"Hey!" seru Inoo karena Daiki mengumbar rahasianya.
"Inoochan ada hubungan apa sama dia?!" Chinen melemparkan tatapan protes ke Inoo.
"Ga-gak ada..." Inoo memalingkan wajahnya.
"Dia itu diem-diem suka sama Mas Yuto. Manggilnya aja Akang Yuto~" Daiki tersenyum licik sambil menggoyang-goyangkan kedua alisnya.
"Inoochan nusuk aku dari belakang?!"
"Lho? Khan lo udah ada Mas Yamada! Masa mau akang Yuto lagi?!" Inoo mencoba membela diri.
"Bener tuh chi. Jangan serakah. Lagian lo gak cocok sama mas Yuto" Kata Daiki sambil membayangkan tinggi Yuto dengan Chinen.
"Gak cocok gimana?! Siapa yang gak cocok sama gue yang imut ini?!" Chinen tidak terima langsung berpose cherrybelle menunjukkan keimutannya.
"Tinggi lo gak memadai buat dia. Ntar gaya pas nganu gitu-gitu aja. Gak bisa 69. Kasian dia" Balas Daiki masih sambil membayangkan tinggi Yuto dan Chinen
"Bener sih. Btw, menurut kalian yang itunya yang paling panjang siapa?" Chinen mengalihkan pembicaraan.
"Yaampun... anak gadis omongannya..." Inoo menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Chinen.
"Ehm... tapi kalo dipikir-pikir kayaknya Yuto. Soalnya dia tinggi" Daiki sambil mengira-ngira panjangnya punya Yuto.
"Iya. Pas buat muasin aku~" Inoo tersipu malu.
"Anak gadis ngomongnya..." Chinen memutar bola matanya.
"Tapi kalo masalah tebel mungkin si Takaki sih. Badannya juga tebel" celetuk Daiki sambil berkhayal.
"Katanya gak suka sama Mas toserba~" goda Chinen.
"Khan lagi ngomongin itunya! Bukan dia!" seru Daiki membela diri.
"Oh ya, katanya panjang itunya cowok bisa diliat dari panjang telapak tangannya lho" kata Inoo sambil menunjukkan telapak tangannya.
"Noh chinen, liatin telapak tangannya Yamada sama Yuto. Pilih yang mana yang lebih bisa muasin" celetuk Daiki.
"Heh! Seorang satu dong! Udah ah. Udah malem ngomongnya makin ngawur" Inoo bersiap tidur dan bermimpi tentang anu—eh, Yuto.
"Iya tidur aja yuk" Chinen pun menarik selimut untuk menutupi tubuhnya
"Daichan" panggil Inoo.
"Ehm?" Daiki menoleh.
"Ati-ati mimpi basah sama mas toserba" Inoo terkekeh sambil menghindari lemparan bantal dari Daiki.

KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Hebring
FanfictionKehebohan para penghuni Komplek Hebring yang suka hobi ngegosip dan suka aneh-aneh. Another ff bobrok by me and @NakayamaHiiru Cover by @syasebaa