Anak Kos

252 28 9
                                    

"Permisi kak, numpang tanya. Di sekitar sini ada yang nerima kos pria gak?" seorang pria tinggi berperawakan tampan dengan koper dan tas besar di sampingnya menahan Daiki saat ia berjalan ke tempat kerja barunya. Karena ganteng, Daiki pun meladeni pria tersebut.

"Oh... kalo di daerah ini jarang ada yang buka kosan. Paling kontrakan. Tapi aku ngekos di komplek itu sih. Tapi kosannya khusus cewek dan udah penuh juga. Coba di komplek sebelahnya" sarannya. 

"Oke kak. Makasih ya" senyumnya sambil berjalan kembali mencari kosan

"Sama-sama~" Daiki takjub dengan ketampanan pria muda tersebut sampai-sampai ia menabrak tiang listrik didepannya.

~

"Permisi pak. Di komplek ini ada kosan gak ya?" tanya Yuto pada bapak-bapak yang berjalan keluar komplek yang ia masuki.

"Wah... kalo itu saya kurang tau dek. Adek nyari kosan?" tanyanya.

"Iya pak. Saya baru dipindahin kerja di sini. Kebetulan komplek ini deket banget sama kantor saya" katanya sambil menggaruk kepalanya. Mungkin karena dia belum mandi 3 hari ini jadi terasa gatal. 

"Kantormu gedung yang baru dibangun itu?" tanyanya sambil menunjuk gedung baru di depan kontrakan. 

"Bener banget pak! Makanya kalo saya dapet kosan dekat sini, saya tinggal jalan kaki. Gak perlu naik kendaraan. Jadi uang transportnya bisa ditabung. Buat modal nikah misalnya..." pria muda ini jadi malu sendiri akibat penjelasannya.

"Wah... saya salut sama kamu dek. Kebetulan saya tinggal sendiri dan masih ada kamar kosong. Kalo kamu mau boleh ngekos di tempat saya" ujarnya.

"Serius pak?! Saya mau banget!" Ke tempat baru, nyari kosan, ternyata dapet kamar langsung dan gak usah repot-repot nawar harga sama ibu kos. Apalagi dengerin ibu kos yang cerewetnya minta ampun. Pria muda tersebut langsung menerima tawaran bapak tersebut. 

"Kalo gitu mari saya antar. Oh ya, nama kamu siapa?" Antarnya ke rumah. 

"Saya Nakajima Yuto pak. Bapak?" sambil menjabat tangan Bapak tersebut.

"Saya Yabu Kota. Lurah di sini" Yabu tersenyum manis. 

"What?!" 

~

"Rumahnya nyaman banget pak. Bapak di rumah ini sendiri?" Yuto terperangah melihat rumah bak istana aladin nan mewah dengan mulut terbuka. 

"Iya. Tapi kadang keluarga saya suka nginep. Makanya saya beli rumah yang kamarnya banyak. Oh ya, saya gak masak jadi setiap hari saya catering. Kalo kamu mau catering juga biar saya kabarin tempat catering saya biar ditambahin porsinya" Senyum Yabu hingga matanya tidak terlihat lagi. 

"Boleh banget pak. Daripada makan di luar terus nanti mahal" Yuto yang sudah terbayang makanan enak membuat air liurnya mengalir hingga keluar. Namun, buru-buru di hapusnya. 

"Saya benar-benar suka anak muda berpemikiran seperti kamu. Kalo gitu saya ke kantor dulu ya" sambil mengacungkan jempolnya. 

"Iya pak" saat akan masuk rumah, seorang gadis berselendang lewat di depan Yuto. Yuto sampai lupa bernafas melihat gadis tersebut.

"Calon istriku..." gumamnya.

Komplek HebringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang