🌹5

2.9K 279 4
                                    

"Lisaaa? "

Brakk.....

Suara pintu di tutup kasar diiringi dengan seseorang mengunci pintu.

Brughh....

"Unnie, apa yang harus kita lakukan selanjutnya? " Tanya lisa, orang yang memukul rose sampai jatuh dan pinsan

"Ikat saja dia dulu, dan tunggu saja sampai dia sadar lalu baru siksa dia." Jelas jisoo
Lisa mendudukkan rose diatas lantai gudang itu dan menyandarkan tubuh rose ke dinding sementara jennie mengikat tangan gadis malang itu

*:..。o○ ○o。..:**:..。o○ ○o。..:*

"Agh.. "

semua menatap gadis yang membuat suara itu.

"Akhirnya kau sadar juga" Ketus jisoo

"unnie? Kenapa kalian mengikatku?"

tanpa ada sahutan dari jisoo, Jennie berjalan menghampirinya

"Arrgh" rintih rose ketika jennie menjambak kasar rambut rose

"udah berapa kali gue bilang jangan panggil gue unnie! lo gapaham apa bahasa manusia? b*n*ke!. tuli kah!? " Kata jennie  dan menambah erat menarik rambut rose. Sehingga beberapa rambut rose rontok ditangannya

"Mian... Mianhae jennie-ssi"

"Mian? Cih dasar perebut! Gue gak bakal pernah maafin lo!" ucap jennie dingin dan menarik kembali tanggannya dari rambut rose.

Plakk

Lisa menampar wajah rose, cukup keras sehingga darah segar mengalir dari sudut bibirnya yg indah.

"Kau sungguh ahli dalam merebut milik orang, kebahagiaan orang, ketenangan orang. HahaTentu saja kenapa tidak?! " Lisa tertawa kecil dan berjongkok mensejajarkan tingginya dg rose yg terduduk di lantai dan menatapnya dengan tatapan tajam bencihkah?
"Karna kau SEORANG PEREBUT!" Kata lisa mencengkram rahang rose keras sehingga membuat jejak disana

"Lisa aku mohon tolong lepasin ini sakit sekali" Lirih rose kesakitan. Lisa tidak menghiraukan permohonan rose dan semakin keras mencengkram rahang rose.

"ga puaskah kau merebut eomma kami sehingga kau merebut cinta pertama ku!"

"Aku ga tau apa yang kamu maksud"

"Cih.. bego, ga taumalu rupanya" Lisa melepaskan cengkraman nya dari rahang rose dan kembali berdiri lagi.

Brugh.... Brugh... Brugh... Brugh.. Brugh...  Brugh...

lalu menendang- nendang perut rose. Rose yang mendapat perlakuan itu tidak bisa menghindar. Dia hanya pasrah menerima tendangan itu sambil menahan rasa sakit di tubuhnya.

"kalo lo masih saja ngedeketin dia, gue ga akan segan-segan ngebunuh lo! "

Byurr

Jisoo menyemburkan seember air yang tadi sudah mereka siapkan tadi ke rose.

"Gue ingatin sekali lagi jangan coba-coba ngerebut apa yang seharusnya menjadi milik lisa adek gue. udah cukup lo ngerebut eomma dari kami tapi kali ini ga bakal gue biarin lo juga ngerebut cintanya lisa" Kata jisoo mengakhiri dengan menonjok wajah cantik rose hanya dengan satu tonjokan tapi sangat kuat menyebabkan darah segar turun tak henti-hentinya dari hidung rose.

Mian jeongmal mianhae Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang