.
.
.Di sebuah ruangan bercat putih bersih, yang disuguhi wangi obat-obatan terdapat lima orang wanita cantik di dalamnya. Setelah tiga puluh menit berlalu saat Jisoo dan taehyung bertengkar kecil hanya keheningan yang tercipta. Tidak ada yang bersuara kecuali Air purifier yang terus menerus mengeluarkan suara riangnya.
"Sooya?" Wanita yang paling tua di ruangan itu membuka suara. Orang yang di panggilpun menoleh menatap tak menjawab
"Mu seun illiseo?." Orang yang ditanya menunduk lalu kembali menatap lawan bicaranya
"Eomma na-"
"Apa yang unnie pikirkan? Kenapa mengakhiri hubungan yang sudah lama kalian pertahankan? Apa unnie tidak memikirkan bagaimana hancurnya taehyung oppa sekarang!" Gadis berponi itu mengeluarkan suaranya, kesal? Tentu! Kakaknya yang satu ini sangat kejam-pikirnya, menyia-nyiakan orang baik seperti taehyung. Hanya taehyung yang mampu bertahan dg kakak tertuanya, hanya taehyung yg sabar dg jisoo yg sibuk, hanya taehyung yang mau meninggalkan pekerjaanya demi jisoo, hanya taehyung yang ber pengertian terhadap keluarga jisoo,dan hanya taehyung yang benar-benar mencintai kakaknya.Taehyung benar-benar sempurna untuk kakaknya. Lisa Tak habis fikir dengan kakak tertuanya itu.
"Jika aku jadi tae oppa aku akan pergi jauh darimu dan berteriak mengumpat di depan wajahmu" Jennie mengambil nafasnya dalam lalu berteriak "nappeun! dangsin agma yeoja! wae na hante ileoneungeoya? dangsin-eun neomu jan-inhabnida! ag saekkia!"
"Geureohke..." Kata jennie
PrakkkShin-hye memukul kuduk jennie sehingga mengeluarkan suara 'aawww' shin-hye menatap horor orang yg mengumpat berteriak itu.
" Apa kamu sadar dengan ucapanmu! seburuk atau sejahat pun dia, jisoo tetap saudaramu jen! "tegas shin-hye
"Ne eomma mianhae" Jennie kembali mempertemukan pandangannya dg jisoo " mian itu cuma contoh. Tapi berbeda dengan apa yang tae oppa katakan tadi 'aku terima sekarang kau menolak menikah denganku jisooya.tapi tidak dengan mengakhiri hubungan kita.aku Tidak akan pergi darimu, walaupun kamu yang pergi dariku aku akan mengejarmu sampai kau jatuh ke kepelukanku nyonya kim, saranghae' sangat tulus, bukankah kalian saling mencintai?" Jisoo berjalan mendekat sedangkan jennie terus mundur takut akan tatapan jisoo kali ini"kau benar jen bahkan aku lebih mencintainya. Tapi apa kau melupakan fakta bahwa-" Jisoo menggantungkan katanya dia terus berjalan maju dan begitupun jennie sebaliknya.
Brugh
Jennie terduduk di sofa lalu jisoo berjongkok menyamakan tingginya dengan jennie. "Jangan menatapku seperti itu!(unnie aku takut)"jisoo tak peduli dia terus menatap jennie."kanker!.
cih..Kau melupakan kanker yang bersarang di tubuhku!" Emosi jisoo, bibirnya terangkat sebelah dan menahan matanya yang berkaca aku tidak boleh nangis lalu dia bangkit berdiri melihat shin-hye dan rose yg baru tau fakta itu diam mematung. Sedangkan lisa dan jennie menunduk.bagaimana bisa lisa dan jennie melupakan fakta itu!"Kau benar lisa taehyung pasti hancur sekarang. Tapi aku lebih hancur.... Aku akui aku memang wanita iblis! Jahat! Seperti yang jennie katakan tadi. Aku menyia-nyiakan orang yang tulus kepadaku bahkan aku benci kenyataan ini." Chaeyeong memeluk jisoo menyembunyikan tangisannya di leher jisoo hanya isak tangisnya yang terdengar