Sudah dua jam lebih Rose terkurung di gudang. Sekarang sudah jam 1.15 am. Tapi dia tidak juga kunjung tidur.
Dia menenggelamkan wajah cantiknya ke lututnya. Banyak keringan berjujuran disana. Badannya bergetaran. Kepalanya terasa sakit Dan Rasa takut menghampirinya di mana sebuah memori lama berputar samar2 di otaknya."Hikssss dowa jwo...
Na museowo" Tangis Rose
Aaarggh'
Rose menarik rambutnya sendiri. Rasa sakit itu tak kunjung hilang. Dia ingin meminum obatnya, tapi apa daya sekarang dia sedang tidak berada di kamarnya, melainkan di sebuah gudang yg diwarnai kegelapan dg kedinginan. Tanpa penghangat ruangan. Entah apa yang berada di sekitarnya saat ini, molla. Dia tidak tahu. Hanya kegelapan yang bisa ia lihat.
Hikssss.. Aphayo.....
Memori itu terus menghantui pikirannya. Di mana seorang pria dewasa bersama seorang gadis kecil sedang menikmati pemandangan sungai Han dari atas jembatan. Tidak terlalu ramai orang disana, hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang di atas jembatan. Saat dilihat sungai han sudah sepi. Hanya ada pria itu dan anaknya, Tiba-tiba seorang pria misterius berpakaian serba hitam wajah di tutupi masker dengan topi dari jaketnya yng menutupi kepalanya.
Dia memegang sebuah pisau di tangan kanannya. Saat pria misterius itu ingin menerkam pria dewasa itu menggunakan pisaunya dari belakang. Gadis kecil yg berada disamping pria itu tak sengaja melihat pria misterius itu dan dia berteriak "andwe appa.... Awass! "
Sreat...
Sayangnya orang yg disebut gadis kecil itu dg sebutan appa dia terlambat mengelak alhasil pisau pria misterius itu sudah tertanam di dadanya. Lalu pria yg berpakaian serba black itu mendorong appa gadis kecil itu ke sungai.
Sebelum badan appa dari gadis kecil itu jatuh ke sungai dia bergantung pada besi di bawah jembatan itu dengan sisa tenaganya. Tak habis akal pria misterius itu melempar gadis kecil ke sungai. Ya... Dia berhasil memancing pria dewasa itu sehingga pria itu melepaskan gantungan nya dan jatuh menyusul anaknya.
°
"Aaaaghh...Berhentilah jangan menyiksaku.
Kata Rose yg sekarang memukul-mukul kecil kepanya dg tangannya.
Rose bangkit dari duduknya dengan kepalanya yg masih terasa pusing. Dia melangkahkan kakinya mencari lentera dan sebuah kain yg bisa menyelimuti tubuhnya dari kedinginan. Rose mencoba meraba benda di sekitarnya dan-
Brughh
Dia tidak sadar dan Tubuhnya jatuh terkapar di lantai dingin gudang itu.
•••••••••
Pagi hari
Hari ini adalah hari akhir pekan. Jennie berniat mengajak Rose keluar untuk berjalan-jalan menghabiskan waktu mereka bersama.
Sekarang dia sudah berada didepan kamar Rose lalu mengetuk pintu kamar yang bercat putih itu.
Tog... Tog... Tog...