[Tau kan caranya nyenengin hati penulis❤]
•••
Happy reading😍***
"Jawabannya ada dua. Iya atau Mau?"
Gue gak geer, tapi ini berasa banget kalau Geo mengucapkan itu khusus untuk gue, bukan Zenna.
"Len, jawab." Geo menyadarkan gue yang melamun, tangannya mengetuk-ngetuk pangkal hidung gue pelan, sampai Zenna menahan teriakan dengan wajah yang dibuat dramatis.
Gue udah gelagapan, pengen kabur aja rasanya. Apalagi liat orang-orang menatap gue kayak pengen tahu jawaban yang keluar dari bibir. Fix, bakalan tenar setelah insiden ini.
Cringg!
Tiba-tiba aja muncul sebuah lampu menyala di dalam otak gue. Ada satu celah untuk kabur dari sini. Faisal. Dia lagi berdiri lumayan jauh di belakang Geo. Ciat, bisa gue jadiin alasan nih, terus tadi juga Faisal sempat kasih kabar kalau dia mau ngajak gue jalan-jalan.
Anak sholehah mah selalu ada jalan keluar.
Gue tersenyum cerah, otomatis Faisal melambaikan tangannya membalas senyum gue.
"Jadi kan, Len?" Walaupun gak teriak, tapi gue cukup menangkap suara emas Faisal yang jauh di depan mata. Kayaknya dia gak sadar sama orang-orang sekitar, lihat aja, dia cuma mandang gue lurus seakan gue ini titik fokus seutuhnya.
"Iya." Tanpa ragu gue jawab ucapan Faisal.
"Beneran mau, kan?" Faisal nanya lagi. Setdah, ngapa jadi banyak bacot gini sih? Faisal, please, gue mau cepet kabur dari sini! Jangan banyak nanya mulu!
Sabar, Len. Orang-orang masih liatin lo, jaga image kata Zenna. Sabar!
"MAU!" Mulut gue teriak keras. Tau apa yang terjadi setelah gue teriak gitu?
"SI LENA TERIMA LAMARAN SI GEO WOY!!! BURUAN MINTA PEJE!"
Setan, sialan, kenapa gue gak sadar sama posisi gue saat ini? Dimas juga, dia malah teriak gitu yang otomatis membuat keheningan tadi hancur dan berubah jadi pekikan penuh antusias.
Zenna udah sadar dari bengongnya, dia menjabat tangan gue erat. "Selamat ya, Len. Lo gak jomblo lagi. Baru tadi kita ngeghibahin Geo, eh sekarang tau-tau dianya udah mau minang aja. Selamat ya!" Dia antusias banget mengucapkan kata selamat ke gue. Baru kali ini gue lihat wajah Zenna yang berbinar selain karena di suap duit.
Gue semakin bingung saat anak kampus yang lain gantian menjabat tangan gue juga. Woy, anjir, siapa juga yang nerima lamaran Geo? Gue gak bilang 'Iya' untuk lamarannya!
"Aduh, Len, selamat ya."
"Jangan lupa undang gue ya."
"Selamat Len, gelar jomblo lo berakhir hari ini."
"Baru kedenger satu minggu pacaran, eh udah serobot mau ke pelaminan aja. Beruntung lo, Len."
Gue cuma haha hihi aja balesin bacotan mereka. Ini salah paham sih, tapi kenapa hati gue berbunga ya dapet sambutan gini?
KAMU SEDANG MEMBACA
#1 Suami Dadakan! [SELESAI✔]
Romance📌Follow dulu yuk sebelum baca, biar gak ketinggalan infonya😁 [ REVISI ] 15+ ⚠ TOXIC AREA ⚠ Geo Dwirantama. Entah hal apa yang membuat dia berani-beraninya melamar gue di lorong kampus pas orang-orang lagi lalu lalang. Dia cowok brengsek. Orangnya...