34. Akhir Dari Perdebatan?🐥

37.3K 2.7K 84
                                    

[Tau kan caranya nyenengin hati penulis❤]
•••
Happy reading😍

***

⚠⚠⚠WARNING! 18+⚠⚠⚠

"Kamu harus jaga jarak sama dua lelaki butuh belaian itu, minimal lima meter deh biar kamu gak kepincut sama mereka."

"Hm."

"Kamu juga harus mikirin perasaan aku, Na. Aku udah terbuka ya sama kamu, tinggal kamu yang terbuka sama aku. Awas aja kamu biarin mereka deket-deketan lagi."

"Hm."

"Kalau Gevano macem-macem, teriak, jangan diem aja."

"Iye."

"Kalau Faisal berusaha deketin kamu, kamu bilang kalau anak di perut kamu itu gak suka Mamanya di jailin."

"HAH, APAAN? ANAK?"

Gue auto ngegas dong. Mana ada bocah diperut gue? Cek aja belum. Geo sok jadi peramal banget sih anjir. Kalau gue beneran berharap ada kehadiran sosok mungil di perut tapi nyatanya gak ada gimana? Gue bisa sedih kalau gitu.

Karena gue gak mau dikasih harapan palsu.

"Bilang aja gitu, hehe." Geo ketawa kecil, dia menggaruk tengkuknya, mungkin merasa canggung. "Ohiya, kamu belum cek? Ini udah beberapa bulan lho, Na. Kamu gak penasaran kalau kamu itu lagi mengandung atau enggak?"

Bukan penasaran lagi, gue udah berharap bisa hamil sejak dia membelah duren gue. Namun sampai sekarang, tanda-tanda kehamilan belum pernah gue rasain. Apa benihnya Geo gak masuk, ya?

Eh anjir! Gue mikir apaan sih kampret?

Sorry, ini meluncur ke adult, bocah-bocah bersihin dulu otaknya, ye.

"Tau ah. Aku lagi marah, jangan rayu aku. Udah sana beresin bajunya, aku mau ke WC," tukas gue mengalihkan obrolan. Agak nyesek sebenernya bahas anak. Dipikir-pikir juga gue kok belum hamil sampai sekarang?

Apa ada masalah?

Haduh, slur, gue kok was-was, ya! Ish, janganlah. Gue udah cek ke Dokter kok kalau gue itu subur. Beneran!

Apa jangan-jangan, Geo yang....

"Aish." Gue mendesis pelan, menyesali pikiran yang udah berkelana kemana-mana.

"Kenapa, Na? Kamu sakit? Pusing? Mual? Pengen rujak? Atau pengen aku manjat pohon mangga muda?" Tanpa gue sangka Geo bercerocos hal aneh sambil mengecek seluruh badan gue.

Tak

Tangan gue lantas menjitak keningnya keras. "Kamu mikir yang kayak gitu mulu, aku beneran marah selama sebulan sama kamu!" Ancam gue dengan tatapan kayak elang.

Geo malah cengengesan. "Yakin bisa marah sebulan? Sehari marah juga kamu ngingau manggil nama aku pas malam, Na. Katanya 'Yo, peluk aku.' Yakin nih bisa sebulan, hah?" Tutur dia meraya menirukan gaya bicara gue.

EH, SERIUS?! GUE BENERAN NGIGAU BEGITU?! HILIH, MALU COEG! MASA PAS MARAH GUE RINDUIN DIA.

AKH, GAK ASIK!

#1 Suami Dadakan! [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang