[Tau kan caranya nyenengin hati penulis❤]
•••
Happy reading😍***
"Yo, baju-bajunya kemeja semua atau ada kaus yang mau di bawa?"
Gue sibuk menata baju Geo untuk di bawa ke tempat KKN itu. Gak tahu lagi cara bakti ke suami gimana, tapi mungkin dengan menyiapkan segala peralatannya akan menambah pahala bagi gue sebagai istri dia.
"Kaus juga bawa, Na. Kemejanya gak usah banyak, gue kan pakai almet." Geo menjawab sambil mantengin laptopnya di meja belajar.
"Parfumenya yang mana? Yang warna biru apa hitam?"
"Biru, Na."
"Terus perlengkapan lo yang lainnya gimana? Apa aja, huh?" Setelah nge-resleting tas gendong besar milik Geo, gue menghampirinya dan memantau apa yang lagi dia kerjain. "Lo ngerjain apa sampai gak sempat siapin barang-barang lo?" Tanya gue saat liat Mas Suami yang sibuk mengetik daftar nama diexel.
"Data anak fakultas yang akan ikut kesana, kata Pak Indra ada tambahan lima orang, nah sekarang gue lagi mendata mereka untuk nempatin tugas mereka nantinya."
"Kok lo yang ngatur? Lo juga kan mahasiswanya, Yo?" Gue menarik kursi buat disandingin sama kursi Geo, obrolan asik nih, lumayan buat isi sore hari ini.
Geo menoleh sebentar, tersenyum kecil terus mengusap pipi gue lembut. "Pak Indra yang nugasin gue, Na. Dia udah kasih semua data sama kemampuan mereka, gue tinggal nempatin mereka buat tugas dimana aja. Kan ada yang langsung ke posko dekat kejadian, dan ada juga yang di puskesmas yang katanya jaraknya lumayan jauh sama tempat kejadian." katanya lebar, tangannya udah mendarat lagi di atas keyboard laptop.
Gue jelas tersipu. Gak tahu kenapa, dapat sentuhan darinya, gue ngerasa nyaman dan seneng gitu. Satu lagi, gue juga gak tahu rasa ini datang dari mana, tapi yang pasti, kalau tangan dia nyentuh badan gue, rasa itu pasti selalu hadir.
"Emmm, gue di tempatin dimana, nih?" Tanya gue berusaha setenang mungkin.
"Lo sama gue, di posko. Cuma ada lima orang yang di puskesmas, dan itu bukan dari kelas kita. Beda Jurusan juga, ada yang Dokter umum sama Dokter spesialis."
"Oh gitu, ya?" Gue manggut-manggut, mata gue juga masih tertuju sama wajah Geo.
Baru sadar, kalau selama ini gue itu deket sama cowok tampan plus baik kayak dia. Cuma ya baru sekarang ini sadarnya, dulu kan gue kira dia itu psikopat, makanya juga ogah deketan sama dia.
"Hum."
Udah, gitu aja percakapan kita. Berakahir saat Geo ngegumam?
Etss, bukan Lena kalau gak bisa mencairkan suasana, karena setelahnya gue nanya-nanya lagi sama Geo.
"Yo, biar gak garing nih ya, gue nanya lagi boleh, gak?"
Geo ketawa lumayan kenceng, sampai matanya menyipit dan tangannya memegang perutnya sendiri. Sebegitu lucunya permintaan izin gue, heh? Edan sih kalau memang bener, kan gue cuma minta izin, bukan minta cerai.
Geo berhenti ketawa, tapi bibirnya masih menyunggingkan seutas senyuman. "Tanya aja, Na. Lo boleh nanya kapan pun sama gue, sekarang juga kan hidup gue hidup lo juga. Kita itu udah suami istri, lo lupa?" Tanyanya sambil menutup laptop.

KAMU SEDANG MEMBACA
#1 Suami Dadakan! [SELESAI✔]
Romance📌Follow dulu yuk sebelum baca, biar gak ketinggalan infonya😁 [ REVISI ] 15+ ⚠ TOXIC AREA ⚠ Geo Dwirantama. Entah hal apa yang membuat dia berani-beraninya melamar gue di lorong kampus pas orang-orang lagi lalu lalang. Dia cowok brengsek. Orangnya...