18. Malingnya Itu Jodoh Gue!🐥

41.5K 3.5K 129
                                    

[Tau kan caranya nyenengin hati penulis❤]
•••
Happy reading😍

***

"Terus kenapa lo bisa bertahan sampai sejauh ini?"

"Karena dia bilang udah mulai nyaman sama gue."

Hati gue semakin tertohok sama jawaban Geo. Seakan hidup gue ini memang ditakdirkan untuk menderita. Ya, selalu menerima duka tanpa adanya kejadian yang gue suka. Kayak gini misalnya, gue yang berani cari info dia sama Febby, tapi gue juga yang sakit hati.

"Dan lo terima gitu aja? Gak ada niatan untuk akhiri kepalsuan itu?" mata gue udah berkaca-kaca. Semoga aja jawaban dia gak bikin hati gue tertohok lagi.

Semoga aja!

"Yo." Gue memanggil Geo karena dia gak kunjung buka suara. Tuh kan, pasti mikir-mikir dulu. Siapa tahu beneran masih ada rasa sama Febby, makanya gak berani jawab pertanyaan secepatnya.

Geo menoleh, tersenyum tipis banget, sampai kalau gak teliti, senyumnya gak akan kelihatan kemunculannya. "Iya, gue terima."

SHIT! AIR MATA GUE UDAH LOLOS DARI PERTAHANAN, MANA MERAMBAT DI PIPI LAGI!

ARGH! SIALAN, BRENGSEK BANGET!

"Na, lo nangis?" Tiba-tiba aja tangan Geo mengusap pipi gue, menghapus aliran sungai di area sana.

"Gak. Gue gak nangis!" jawab gue setengah membentak. Tangan dia gue lepas dan jauhin dari jangkauan wajah.

Baru aja mau berubah, baru aja mau terima dia. Tapi kenapa selalu ada hambatan sih? Ah, gila! Lagian juga kenapa gue bisa kepo sama masa lalu dia? Sakit hati kan jadinya.

"Sorry, Na. Kalau lo gak mau tahu, gak apa-apa kok. Lo gak usah tahu tentang gue sama Febby. Lagian udah masa lalu juga."

YA ITU! GUE KAN HARUS TAHU MASA LALU LO DULU BIAR TAHU TABIAT ASLI LO, YO!

Stok sabar dikit lagi, Len. Kalemin dulu, jangan emosian mulu.

Baik, kita pura-pura strong ya? Cewek kan emang gitu, sok strong padahal mah pikiran lagi kosong melompong.

"Gak bisa gitu dong, Yo. Justru dari masa lalu gue harus belajar untuk kedepannya gimana! Gue mau lanjut introgasi lo, dan lo jawab sejujur-jujurnya!" Berusaha bersikap setenang mungkin, gue tersenyum simpul di depannya.

"Ya silahkan, tapi gue gak mau lo nangis lagi. Lo sakit hati ya?" Tanya Geo sambil memiringkan kepala, tangannya jail lagi, nusukin batang hidung gue tanpa aba-aba.

"Iyalah gue sakit hati! Istri mana yang gak sakit hati kalau tahu suaminya itu masih ada rasa sama mantannya? Hah?!" Nah, mulai nih. Nada bicara gue mulai nge-gas gak karuan.

Gagal sudah jiwa strongnya.

"Kata siapa gue masih punya rasa sama Febby? Hummm." Geo berdalih, tangannya menoyor kening gue gitu aja. Asli ya, kalau keadaannya lagi gak serius begini, udah gue amuk masa dia saat ini. Berani banget noyor pala bininya.

"Kan lo masih terima sama hubungan palsu lo itu, berarti lo juga ada rasa sama kayak dia. Makanya lo gak mau akhirin hubungan palsu kalian!" Kata gue ketus. Gue mengubah posisi duduk jadi gak berhadapan lagi. Mungkin dengan posisi yang saling menyamping gak akan memudahkan tangan Geo untuk nguyelin wajah gue.

#1 Suami Dadakan! [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang