Honeymoon Part (2)🐥

44.6K 2.3K 95
                                    

[Tau kan caranya nyenengin hati penulis❤]
•••
Happy reading😍

***

⚠⚠⚠WARNING! 18+⚠⚠⚠

( DOSA TANGGUNG SENDIRI )

***

Ingatkah dirimu, yang pernah menyakiti aku...

Kau kecewakan aku, tapi ku maafkan salahmu...

Kini berganti kisah, kau menyakiti diriku...

Tapi, apa yang terjadi? Kau meninggalkaku...

Izinkan kan aku, untuk terakhir kalinya. Semalam saja bersamamu, mengenang asmara kita. Dan aku pun berharap, semoga kita tak berpisah, dan kau maafkan kesalahan yang pernah kubuat...

Lantunan musik dari earphone yang gue pakai mulai menyeruak masuk ke gendang telinga. Lagunya yang terbilang cukup santay membuat gue hanyut dalam lantunannya.

Semilir angin pagi dari arah pantai menerpa wajah gue dengan lembut, membuat sensasi segar yang gak bisa dihitung berapa persen kesegarannya. Di tambah paparan mentari pagi yang baru keluar. Beuhh, surga dunia ini mah.

Kaki gue terus berlari kecil menyusuri taman penginapan, sesekali berhenti dan meregangkan otot tangan yang terasa nyeri. Iyalah anjir, semalam Geo menerjang gue tanpa ada rehat sejenak. Sampai tengah malam aja, dia masih kukuh untuk tuntasin semuanya. Membuat seluruh badan gue rontok akibat aksinya itu.

Satu lagi....

Mulai sekarang juga, gue harus waspada sama ucapan gue sendiri. Geo benar-benar melakukan ancamannya dengan sempurna. Bahkan dia udah membuat gue gak bisa bangun dari kasur semalaman. Tapi untunglah ketika pagi semua rasa nyerinya mulai mereda.

"Yo, bangun! Olahraga, ayok. Aku udah satu putaran, nih. Bangun jangan ngebo mulu!" Sehabis mengelilingi taman penginapan, gue masuk ke kamar untuk bangunin Geo.

Ash, gila, gak ada pikiran! Dia yang mengajak gue tempur semalaman tapi dia sendiri yang kewalahan. Masa jam enam pagi masih bergelung sama selimutnya? Mana belum mandi.

"Nghhh, aku capek. Nanti aja deh," racau Geo seraya menyibak selimut yang menutupi wajahnya.

Gue berjalan ke arah kasur, duduk di tepian dan mengguncang badan dia lumayan keras. "Bangun! Kamu harus olahraga. Ayok, buruan. Jangan mau enaknya aja ya, Yo!" pekik gue seraya naik ke atas ranjang dan memukul badan Geo yang di selimuti itu.

Geo mulai mengeluarkan rintihannya, dia mengangkat tangan dan berusaha mencegah amukan gue. "Awhhh, iya, aku bangun. Bentar-bentar, akhhh Na, jangan pukulin aku, badan aku masih sakit."

"HARUSNYA AKU YANG SAKIT, YO! SURUH SIAPA TAWURAN SAMPE JAM SATU MALEM, HAH?!" Gue berteriak histeris.

Untungnya kamar terletak di lantai paling atas, jadi gak akan kedengeran sampai bawah. Dan untungnya lagi, semua kamar yang ada di sebelah kamar kita itu lagi kosong. Kayaknya cuma gue sama Geo deh yang isiin kamar di lantai tiga.

Eh, kok malah bahas kamar? Udahlah, back to topic.

"Habisnya kamu kalau di rumah gak mau lama-lama, sekalian aja kan aku bablasin disini."

#1 Suami Dadakan! [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang