New Jersey, Part 3

6.5K 495 116
                                    

Song of the Part: BTS - House of Cards (di play ya lagunya, biar tambah berasa saat dibaca)

Warning: 👌👈🍆♀️💦👅💋🌚🌚🌚

-

Sifra Lee

Hari yang dinantikan telah tiba. Jungkook akan bertanding. Aku yakin, tim hockey nya pasti menang. Sebagai kapten, Jungkook sangat telaten dan fokus mengurus anggota tim nya. Dalam satu hari, dia bisa menghabiskan 8 jam hanya untuk berlatih hockey. Jadi, tentu saja dia akan menang.

“Jungkook?” panggilku. “Makan dulu, ya. Aku suapi, mau?” ia mengangguk sembari memakai sepatunya.

Tadi pagi, aku memesan hotel service untuk membawakan makanan. Aku sebenarnya tidak terlalu lapar, jadi aku akan menyuapi Jungkook saja. Dia yang akan bertanding. Jadi, dia butuh banyak energi supaya lebih kuat.

Ia membuka mulutnya dan menerima makanan yang kusuapinya. Kemudian, ia lanjut merapihkan dirinya sendiri. Ia menyisir rambutnya, membetulkan pakaiannya—semuanya.

Saat mulutnya sudah kosong, ia kembali membuka mulutnya. “Lagi, Sifra.” Langsung kusuapi makanan ke dalam mulutnya. “Um, enak.” Katanya. “Sif, kita seperti pasangan suami istri yang sedang berbulan madu, ya.”

“Tidak, sih.”

“Oh, kau tidak mau menjadi istriku?” peganganku pada sendok semakin mengerat saat Jungkook menanyakan pertanyaan itu. “Aku kan seksi, Sif. Tampan juga. Tubuhku juga bagus. Masa iya kau tidak mau jadi istriku?”

“Aku ingin menelepon Abigail dan memberi kabar padanya.”

Jungkook mendecak. “Kenapa kau selalu menghindari percakapan kita seperti ini?”

“Habiskan makananmu sendiri. Aku mau mandi.”

“Sifra, kau harus tahu bahwa aku sayang padamu.”

Aku menghadapnya dan menatap matanya. “Jungkook, aku tahu kau sayang padaku, tapi hanya sebatas sebagai sahabat saja. Lagipula, hubunganku belum lama ini berakhir dengan Taeyong. Aku tidak ada waktu untuk bermain-main denganmu.”

Ia menaikkan alisnya. “Kau pikir aku main-main?”

“Jung—”

“Terserah!” katanya. “Pertandinganku hampir dimulai. Aku pergi dulu.”

Lalu, Jungkook meninggalkanku. Sepertinya dia marah. Well, kenapa juga dia harus marah? Dia tidak suka padaku, dan aku juga tidak suka padanya—oke, aku bohong. Aku suka pada Jungkook. Hey, who doesn’t? Semua orang juga pastinya akan menyukai Jungkook jika bertemu secara langsung. Dia tampan, seksi dan sangat baik.

Tapi Jungkook itu fuck boy. Aku tidak mau berharap lebih darinya. Apa yang terjadi di New Jersey, ya sudah, lupakan saja. Saat aku kembali ke London nanti, aku akan melupakan semuanya dari benakku. Tujuanku kemari hanya satu; aku ingin melepas keperawananku. Itu saja.

Aku tidak berniat untuk jatuh cinta padanya.

Aku pun pergi mandi. Setelahnya, aku menyusul Jungkook untuk melihat pertandingan hockey nya. Meski aku tahu Jungkook masih marah, tapi aku ingin melihatnya bertanding.

Di Prudential Center, karena memang banyak orang, aku tidak bisa mencari keberadaan Jungkook. Namun, saat pertandingannya dimulai dan Jungkook mulai memimpin permainan, aku baru sadar bahwa dia terlihat sangat seksi saat bermain hockey. Tangan dan kakinya begitu cekatan. Dan Jungkook bersama tim nya berhasil mencetak 18 skor di sesi pertama.

Semua orang berteriak "Red Devils" untuk menyemangati tim lawan. Namun, aku justru berteriak "Bangtan Sonyeondan", karena itu adalah tim hockey Jungkook. Aku tidak peduli tatapan semua orang yang sinis kepadaku, intinya, aku akan mendukung Jungkook dan tim nya.

FRIEND ZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang