07

3K 255 9
                                    


Maapkan:')

Happy reading^^

Masih ingat kalung yang belum sempat Lee Jeno berikan pada Yoon eun sebagai tanda maaf beberapa waktu lalu?

Hingga kini kalung itu masih tersimpan dalam kotaknya. Lee Jeno menjaga kalung itu baik-baik, ia berencana akan memberikan kalung itu pada Yoon eun malam ini.

Jeno memerhatikan kotak kecil berwarna merah itu. Entah kenapa, tapi setiap melihat kotak itu wajah Yoon eun selalu terbayang.

Bagaimana wajah cantik itu akan tersenyum, memberinya senyuman terindah di dunia.
Bagaimana jemari lentik itu memberinya sentuhan lembut yang membuat Jeno lupa akan segala rasa lelahnya.
Bagaimana suara lembut itu akan mengalun mengucapkan kata-kata sederhana namun penuh makna.

Rasa menyesal itu datang lagi, kenapa bisa-bisanya Lee Jeno bersikap sangat buruk terhadap istrinya itu? Tapi—ah, sudahlah walaupun harus ia ingat, tapi tidak seharusnya dia menyesal.

Itu yang di katakan Yoon eun.

Tanpa disadari, Lee Jeno mengukir sebuah senyum, senyum yang penuh arti, senyum yang menunjukkan betapa ia bahagia sekarang.

Keterpaksaan tak pernah semanis ini sebelumnya, ya walaupun mereka melewati masa pahit dulu sebelum bisa seperti sekarang—

"Jeno!"

Suara yang menyerukan namanya itu membuyarkan lamunannya, Jeno menggulirkan bola matanya kearah pintu.

"Jen, lo harus ikut gue!"

Jeno sedikit bingung sekarang, Jaemin terlihat begitu panik, ada apa?

"Ikut kemana? Lo kenapa?" Tanyanya tepat setelah mengantongi kotak kecil berisikan kalung istimewa itu.

Na Jaemin berdiri tepat di depan meja kerja Sang sahabat yang di penuhi oleh kertas-kertas penting. Raut wajahnya terlihat panik, napasnya sedikit tidak beraturan.

Perasaan Lee Jeno mulai tidak enak.

"Udah, lo ikut aja. Ini menyangkut orang yang ada di balik kecelakaan lo waktu itu!"

Lee Jeno membuang napasnya berat, "itu cuma kebetulan, Jaem."

Oh ayolah, Jaemin muak mendengar kalimat itu!

"Nggak, itu bukan kebetulan dan gue pastiin lo bakal kaget bahkan nggak nyangka."

~~~

Kening Jaemin berkerut begitu dalam, begitu pula dengan Jeno. Pria itu masih terjebak dalam keterkejutannya.

Benar apa yang di katakan Jaemin sebelum mereka sampai disini, Lee Jeno benar-benar tidak menyangka bahkan tidak percaya.

"Tidak mungkin, kemarin saya menjenguknya." Kata Jaemin pada salah seorang petugas yang mengatakan bahwa disini tidak ada tahanan yang bernama Park Kyungri.

"Tapi di sini memang tidak ada tahanan yang bernama Park Kyungri. Mungkin bapak salah tempat."

"Itu tidak mungkin, saya ingat betul kemarin saya kemari."

Husband 2 | Lee Jeno | [END✔] (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang