25. The Last

2.7K 204 115
                                    

Tanpa suara, perlahan aku mulai terpuruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa suara, perlahan aku mulai terpuruk. Semua janji-janjimu dan keabadian, semua itu telah berakhir seperti halnya angin lalu.

-Baek Ji young
The Days I Loved


Happy reading^^






Satu tahun kemudian ...

Perempuan berkemeja putih itu di sibukan dengan manekin yang baru saja ia pasangi baju dengan model terbaru. Yoon eun merapikan setiap sisi yang menurutnya berantakan. Napas pendeknya pun berembus, sepasang netra jernih yang tak lagi redup cahayanya itu tak terlepas dari gaun pendek yang baru saja selesai di jahit tersebut.

Dengan senyum simpul yang masih menghiasi wajah cantiknya, Seo Yoon eun melirik arloji.

"Loh, udah sore," Seo Yoon eun berpikir untuk pulang sekarang. Ini sudah sore, dia sudah lama berada di butik.

Jadi, ada beberapa hal yang terjadi setahun kebelakang. Salah satunya ini, Yoon eun kembali ke butik dan menggantikan mamanya yang ingin istirahat. Ya, dia pikir dia juga membutuhkan tambahan biaya. Apalagi, sekarang dia tidak tinggal sendiri.

Dia tinggal bersama anak perempuannya yang baru berusia sembilan bulan. Lee Hye jin.

Menyapirkan anak rambutnya ke belakang telinga, Seo Yoon eun bergegas mengambil tasnya yang berada tak jauh dari sana.

"Kak Yoon," Yoon eun menoleh kemudian. Senyumnya tampak melebar saat mendapati Wang Yiren yang sudah siap untuk pulang.

Ya, gadis berparas cantik itu masih bekerja disini.

"Kamu udah mau pulang, Ren?"

Yiren membungkukkan sedikit tubuhnya agar terlihat sopan. Karena bagaimana pun juga, Yoon eun adalah atasannya, "Iya, kak," gadis itu masih tak melunturkan senyum manisnya.

"Nggak mau bareng, kakak?" Tawaran Yoon eun mendapat gelengan pelan dari Yiren.

"Ah, nggak usah, kak, pacarku udah jemput."

Kedua alis itu terangkat bersamaan dengan senyumnya yang masih mengembang, "oke kalau gitu, hati-hati, ya.."

"Iya, kak, kalau gitu aku duluan ya, sampai ketemu besok," Yoon eun hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

Selang beberapa menit setelah seluruh karyawan undur diri dari tempat itu, Seo Yoon eun mengunci pintu kaca yang menjadi jalan masuk utama dari butik tersebut.

Napas pendeknya yang terasa hangat kembali berembus, kepalanya sedikit mendongak, Yoon eun memerhatikan setiap sisi bangunan itu yang nampak tak berubah.

Masih di dominasi oleh kaca dan tampak sederhana.

Hhh, saksi bisu kisah perjuangannya selama ini.

Hingga sepasang netra indahnya yang jernih, menangkap bayangan sesosok pria berpenampilan rapi yang nampaknya tengah menunggu lewat pintu kaca yang bersih itu.

Husband 2 | Lee Jeno | [END✔] (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang