12

2.1K 226 12
                                    

Bentar-bentar, aku mau ngucapin sesuatu ke seseorang yang mau ultah besok^O^

Happy birthday spirit banknya sejuta umat!❤❤❤

Happy birthday spirit banknya sejuta umat!❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Lee Jeno-


Happy reading^^


"Saya sudah bayar kalian mahal, tapi mana?! Malah kalian yang babak belur!"

Wanita itu menghela napas kasar setelah melontarkan kalimat sarkas yang ia tujukan pada lima pria di depannya tersebut.

Kyungri geram. Dia sudah membayar kelima pria ini. Tapi, pekerjaan mereka malah tidak sesuai dengan harapannya.

Inginnya Kyungri, mereka membawa Lee Jeno kemari, tak peduli hidup atau mati.

Tapi lagi-lagi ia tak mendapatkan apa yang dia inginkan. Kenapa selalu seperti ini jika keinginannya berhubungan dengan pria yang pernah mengisi hati dan harinya? Lee Jeno. Kenapa tak bisa ia dapatkan kembali?

Padahal selama ini, Kyungri selalu mendapatkan apapun yang ia inginkan.

Salah seorang dari pria berstelan serba hitam itu mengangkat kepalanya dan dengan berani, ia menatap wanita yang telah memberi mereka uang dengan jumlah yang tak sedikit tersebut, "anda tidak perlu khawatir. Meskipun kami tidak membawanya kemari, tapi kami pastikan besok, berita duka akan datang pada anda." Pria bertubuh paling tinggi di antara rekannya yang berbaris rapi itu berkata dengan begitu yakin.

Melihat wajah pria yang menyunggingkan sebuah seringaian jahat itu, Park Kyungri berdecih seraya membuang pandangannya.

Matanya yang tak terlihat sipit itu bergulir, ia menatap tepat pada mata yang menatapnya dengan sorot penuh keyakinan.

"Haruskah saya seyakin anda?"

"Tentu anda harus."

"Kenapa?" Kedua alis itu terangkat seiring dengan tatapannya yang kian menajam.

"Kami meninggalkannya saat dia sudah terkapar. Dia tidak berdaya." Sepasang pupil Kyungri bergetar samar. Kenapa pengakuan pria ini begitu menohok hatinya?

Apa Lee Jeno selamat? Dia cukup tangguh untuk di jadikan lawan bertarung bukan—

Sial! Perasaannya malah menjadi tak karuan. Kenapa seperti ini? Padahal dia sendiri pernah mencoba membunuh Lee Jeno dan istrinya.

Kemudian, sepasang netra yang sorotnya masih terlihat tajam itu turun kebawah.

Di hatinya yang terdalam, di bagian terkecil dan paling terpencil, ia merasa khawatir. Meski begitu, rasa ingin membunuh karena tak dapat memiliki lebih pekat.

"Dia cukup tangguh, bukan?"

"Ya memang, tapi saya yakin saya berhasil mematahkan tulang rusuknya."

"Jika ternyata tidak berhasil?"

Husband 2 | Lee Jeno | [END✔] (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang