Chapter 3 | Nian Zhu

15.7K 1.5K 71
                                    

Pagi hari yang sejuk di temani dengan kicauan burung adalah cara yang tepat untuk menghilangkan kepenatan. Seperti yang dilakukan Bai Yin Xue ini. Ia sedang berduduk santai di halaman. Ia sungguh tidak betah berlama-lama di dalam Istana Dingin itu. Istana yang kumuh, dan sangat tidak layak untuk di tempati. Bahkan debunya saja sudah bisa di buat untuk melukis.

"Yang mulia permaisuri, air hangatnya sudah siap. Yang mulia sudah bisa berendam," seru Jia Ying.

Bai Yin Xue menatap tidak suka. "Sudah berapa kali aku bilang. Aku tidak suka di panggil permaisuri!" bentaknya.

"Maaf yang mulia, tapi saya tidak bisa. Bagaimanapun juga yang mulia adalah permaisurinya kaisar. Istri sah dari yang mulia kaisar. Saya tidak bisa memanggil yang mulia sembarangan, karena yang mulia adalah wanita terhomat di kekaisaran ini," jelas Jia Ying tertunduk.

Bai Yin Xue mengamati Jia Ying dengan teliti. Dia memang hanya seorang gadis biasa, tapi keberaniannya patut di apresiasi. Orang seperti itulah yang Bai Yin Xue butuhkan. Dia tidak suka seorang pengecut, dan hanya bisa bersembunyi di balik perlindungan orang lain.

"Baiklah, terserah kau saja," ucapnya.

Kemudian dengan perlahan ia melangkahkan kakinya menuju tempat pemandian yang berada di halaman belakang Istana Dingin.

***

"Yang mulia permaisuri, tiga hari lagi masa hukuman yang mulia akan berakhir, dan yang mulia bisa keluar dari Istana Dingin ini," seru Jia Ying gembira sembari menata rambut Bai Yin Xue.

"Aku tahu." Bai Yin Xue hanya menjawab seadanya.

Tentu saja ia tahu. Memori yang di berikan oleh wanita itu membuatnya tahu alasan ia bisa berakhir di Istana Dingin. Kaisar bodoh itu terlalu mudah untuk di manipulasi oleh wanita kesayangannya yang hanya seorang selir rendahan. Berani sekali dia. Seorang selir, yang dilahirkan dari seorang budak memiliki ambisi yang besar untuk melengserkan permaisuri dari posisinya.

Dasar musang berbulu ayam. Tenang saja, kebahagiaanmu tidak akan lama. Cepat atau lambat penderitaan ini akan kembali kepadamu, batinnya.

"Yang mulia permaisuri sangat cantik," puji Jia Ying. Ia memandang Bai Yin Xue dengan kagum.

Bai Yin Xue memandangi dirinya di depan cermin. Ia terlihat begitu cantik. Kecantikan yang dapat membuat siapa saja iri dengannya. Sayang sekali wajah secantik itu tidak dihiasi dengan senyuman. Aura gelap menyelimuti dirinya. Suasana hatinya sedang buruk. Ingin sekali ia membunuh seseorang yang membuat suasana hatinya menjadi buruk. Siapa lagi kalau bukan sang kaisar. Memori yang di berikan wanita itu sudah cukup untuk membuatnya membenci kaisar bodoh itu.

 Memori yang di berikan wanita itu sudah cukup untuk membuatnya membenci kaisar bodoh itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jia Ying, tinggalkan aku sendiri," perintah Bai Yin Xue.

"Baik, yang mulia." Jia Ying segera bergegas pergi, meninggalkan Bai Yin Xue sendiri.

Bai Yin Xue menghela napasnya dan menatap gelang yang ada di tangan kanannya. Gelang itulah satu-satunya yang ikut terseret ke dalam dunia ini bersama dirinya. Ia menyimpan segala macam perkakas dan barang berharga lainnya di gelang itu. Bai Yin Xue hanya perlu menyentuhnya dan dalam sekejap akan berada di dalam markas rahasia miliknya. Ia sendiri yang mendesain gelang tersebut. Namun, ia tidak tahu apakah gelang tersebut akan merespon sentuhannya atau tidak, mengingat dia berada di waktu dan tempat yang berbeda.

Setelah menimbang beberapa saat, Bai Yin Xue akhirnya membulatkan tekadnya. Ia mencoba untuk menyentuh gelangnya, dan benar saja, gelang tersebut tidak bekerja. Satu-satunya cara yang tersisa adalah membuat kontrak baru. Kontrak darah.

Bai Yin Xue menggigit salah satu jemarinya hingga mengeluarkan darah. Ketika darah segar sudah mengalir deras, ia hanya perlu menyentuh gelang tersebut dengan darah yang ada di jemarinya. Darah segar yang menyentuh gelang tersebut langsung di serap, dan seketika cahaya terang menyinari setiap sudut ruangan, membuat Bai Yin Xue harus menutup mata. Ketika ia membuka mata, ia langsung berada di dalam markas rahasia miliknya.

"Aku harus mengambil beberapa obat-obatan yang aku perlukan. Luka di tubuhku ini harus di hilangkan terlebih dahulu," ucap Bai Yin Xue.

Bai Yin Xue segera berjalan mengambil beberapa obat-obatan yang di butuhkan. Obat-obatan yang ada di markasnya berkualitas tinggi. Terlebih, itu adalah obat-obatan yang ada di abad 30. Bai Yin Xue hanya perlu mengoleskan saja pada luka yang ada di tubuhnya, dan dalam waktu tiga hari luka tersebut akan hilang total. Bahkan tidak meninggalkan bekas cacat sama sekali.

Ketika Bai Yin Xue sedang asik memilah obat-obatan yang harus di ambil, seseorang memanggilnya dari belakang. Ia terkejut. Bagaimana bisa? Siapa orang itu? Dengan sigap Bai Yin Xue langsung menoleh dan terkejut mendapatkan seseorang yang begitu di kenalnya.

"Nian Zhu?! Kau! Kenapa kau ada di sini?" tanyanya tidak percaya.

Nian Zhu adalah salah satu pengikut setianya dari abad 30. Ia adalah robot lelaki yang Bai Yin Xue desain sendiri. Nian Zhu hanya akan patuh pada perintah Bai Yin Xue dan akan selalu setia padanya. Ia adalah robot terhebat, dan sangat kuat. Ia juga sangat di takuti. Dia adalah andalan Bai Yin Xue. Walaupun dia robot, dia memiliki rupa seperti manusia pada umumnya. Seperti robot yang ada di abad 30.

"Dan ... wajah mu! Mengapa wajah mu bisa begitu?!" tanyanya lagi.

"Nona Bai, aku menunggumu di sini. Semenjak nona menghilang, hanya tempat inilah yang ada di pikiranku. Aku merasa bahwa nona akan datang ke sini. Dan ternyata aku benar," jawab Nian Zhu senang.

"Kau belum menjawab pertanyaanku! Kenapa wajahmu jadi begini?" Bai Yin Xue bertanya khawatir. Ia memegang wajah Nian Zhu dengan hati-hati.

Nian Zhu hanya diam memandang Bai Yin Xue. Wajahnya memerah. Betapa ia sangat merindukan nonanya itu. Ia ingin segera memeluknya, namun ia tidak berani. Ia hanya bisa memandangi Bai Yin Xue dalam diam.

 Ia hanya bisa memandangi Bai Yin Xue dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ikut aku, kita harus segera kembali. Aku akan memperbaikimu nanti," ajak Bai Yin Xue.

"Kita mau ke mana nona?" tanya Nian Zhu bingung.

"Ikut saja! Jangan banyak tanya. Ceritanya panjang," desak Bai Yin Xue tidak sabar.

Mereka akhirnya pergi meninggalkan markas rahasia Bai Yin Xue itu. Nian Zhu hanya mengikutinya dalam diam. Ia menatap Bai Yin Xue yang menggenggam tangannya, dan tersenyum. Ia mengeratkan genggamannya dengan pipinya yang merona.

_______________

Halo guysss. Akhirnya aku Update lagi.

Duh, Nian Zhu manis banget yah tingkahnya. Jadi gemes sendiri uWu..

Semoga kalian menyukainya, tetap selalu mendukung ku yaa.

Jangan lupa vote dan comment tentang tanggapan kalian dengan ceritanya.

Terimakasih
LoveEcha.

The Empress : Crimson In The PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang