Chapter 21 | The Center of Attention

4.8K 540 159
                                    

Aula yang tadinya ramai menjadi hening seketika. Di balik kabut hitam yang tebal, Bai Yin Xue berdiri di tengah aula dengan anggun. Kulitnya yang sebening giok dan seputih salju bersinar di bawah cahaya lampion keemasan. Kupu-kupu yang singgah di salah satu jemarinya kini telah menghilang di balik udara malam. Kini, hanya ada dirinya yang menjadi pusat perhatian dan memukau banyak orang.

Tidak hanya bakatnya yang memukau, namun penampilannya saat ini menjadi perbincangan. Berbagai ilusi berkecamuk di pikiran setiap orang. Bagaimana tidak? Gaun yang ia gunakan terlihat begitu asing dan terlalu terbuka. Bahkan punggungnya yang mulus menjadi tontonan banyak orang! Meskipun rambut panjangnya dibiarkan tergerai, tetap saja punggung itu terlihat nyata dan membuat pikiran sebagian orang berlayar hingga ke berbagai haluan.

Jika dikatakan itu adalah hal yang langka, maka benar adanya. Sepanjang sejarah Kekaisaran Fanghua, tidak pernah ada seorang wanita yang begitu berani berpenampilan terbuka di hadapan banyak orang. Bahkan, sedikit saja kulit terdalam diperlihatkan, maka ia akan merasa sangat malu dan tidak berani keluar dari kediaman hingga akhir hayat. Karena menurut pemahaman mereka, hanya keluarga saja yang dapat melihat dan mengetahui isi di balik pakaian terluar mereka. Seperti bunga putri malu yang jika disentuh akan menutup diri, seakan bersembunyi dari noda asing yang menyentuhnya.

Oleh karena itu, penampilan Bai Yin Xue begitu membuat semua orang terpaku, seperti ilusi yang tertancap di dalam benak mereka. Dapat dikatakan penampilannya malam ini akan menjadi perbincangan publik dan mungkin saja akan tercatat di dalam sejarah Kekaisaran Fanghua.

Tanpa disadari, Bai Yin Xue diam-diam menyentuh gelang di pergelangan tangannya dan tiba-tiba saja cahaya putih keemasan bersinar memenuhi aula. Cahaya itu begitu terang hingga membuat semua orang harus menutup mata, menghindari cahaya. Ketika cahaya keemasan itu perlahan meredup, Bai Yin Xue, yang masih berdiri di tengah aula sekali lagi membuat semua orang terpukau.

Pesona yang dipancarkannya saat ini begitu berbeda dari sebelumnya. Kali ini, ia terlihat lebih berani, seperti seorang pendekar wanita terkenal dari Lingyun.

Dikatakan bahwa, dahulu ada seorang pendekar wanita yang terkenal dan begitu dihormati setiap orang. Ia selalu berkelana ke penjuru negeri, hingga pada akhirnya ia menetap di Kota Lingyun, kota terpencil yang terletak di kaki pegunungan. Ia selalu memakai pakaian hitam dan topi kelambu tipis. Ia dikenal ketika menaklukkan naga merah yang mengamuk dan memporak-porandakan Kota Lingyun.

Karena jasanya, masyarakat Kota Lingyun begitu menghormatinya, bahkan ada yang beranggapan bahwa ia adalah seorang Dewi yang dikirim dari surga. Hingga pada akhirnya, ia begitu dipuja dan banyak yang membangun kuil untuk menyembahnya.

Meskipun tidak ada yang mengetahui asal-usulnya, namun kisahnya begitu terkenal. Seperti cerita rakyat yang diceritakan turun-temurun dan menjadi legenda dalam sejarah. Wajahnya yang selalu bersembunyi di balik topi kelambunya, membuat dirinya menjadi semakin misterius. Ada yang beranggapan bahwa ia memiliki wajah buruk rupa dan takut membuat semua orang jijik kepadanya. Kendati demikian, tidak sedikit yang beranggapan bahwa ia memiliki wajah yang begitu cantik hingga ia harus bersembunyi di balik topi kelambunya, menghindari konflik internal yang akan melibatkan dirinya.

Jika ada seseorang yang bertanya, 'bagaimana kau mengetahui jika ia memiliki wajah yang cantik?' maka orang itu pasti akan menjawab, 'karena suaranya. Ketika ia berbicara, suaranya begitu tenang dan halus, seperti gemerisik bunga persik'.

Meskipun begitu, kebenarannya masih menjadi misteri. Asumsi yang timbul di masyarakat semakin luas hingga menggiring berbagai opini. Yang dapat dipastikan adalah, meskipun ia seorang wanita, namun jasanya dapat membuat semua orang tunduk dan memujanya. Oleh karena itu, ia di kenal sebagai Pendekar Wanita dari Lingyun.

The Empress : Crimson In The PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang