Chapter 2 | Empress Yin

16.6K 1.5K 31
                                    

Bai Yin Xue merasa sakit di sekujur tubuhnya. Kepalanya berdenyut, dan detak jantungnya begitu cepat. Samar-samar ia mendengar seseorang memanggil namanya. Suara wanita yang tidak ia kenal. Perlahan tapi pasti ia membuka matanya. Pandangannya kabur, namun ia berusaha mengembalikan penglihatannya dengan mengerjap beberapa kali.

"Permaisuri Yin!" teriak seorang gadis.

Bai Yin Xue masih belum paham apa yang sebenarnya terjadi. Ia hanya mengingat ia terjatuh ke laut ketika sedang melaksanakan misinya. Dan tiba-tiba semua pandangannya menjadi gelap. Bai Yin Xue mengira ia akan tiba di neraka, tapi bagaimana semuanya bisa jadi begini? Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa gadis itu? Kenapa dia memanggilnya permaisuri Yin? Dan ... di mana ini? Tempat ini begitu kuno dan tidak layak untuk di tempati.

Tiba-tiba saja kepalanya terasa sakit bagaikan ditusuk ribuan pisau. Bai Yin Xue berteriak sembari memegang kepalanya. Kemudian, tiba-tiba saja sekelebat gambaran melintasi pikirannya. Gambaran yang begitu memilukan hatinya.

"Bai Yin Xue, bantu aku membalaskan dendamku." Suara wanita terngiang di kepalanya.

"Siapa kamu?" tanyanya dalam hati.

"Aku Bai Yin Xue. Aku adalah dirimu di dunia yang berbeda."

"Bagaimana bisa?" tanyanya lagi.

"Kamu dan aku sama. Tapi kita memiliki nasib dan kemampuan yang berbeda. Kau begitu di hormati di duniamu, tapi aku di remehkan di duniaku. Bahkan statusku sebagai permaisuri hanyalah sebuah sandiwara. Kau memiliki kemampuan yang hebat di duniamu, tapi aku hanya wanita bodoh yang terlalu di butakan dengan cinta," jelas wanita itu.

"Jadi maksudmu, kamu adalah kembaranku di dunia paralel?" lagi-lagi Bai Yin Xue bertanya.

"Kau benar, aku adalah dirimu di dunia ini."

"Ketika aku mati kau juga mati bukan?" tanya wanita itu.

"Ya, aku rasa begitu," jawabnya perlahan.

"Tapi sayangnya kau lebih beruntung dari aku. Kau masih bisa hidup kembali di dunia yang berbeda. Mungkin karena aku mempunyai keinginan yang kuat untuk membalaskan dendamku. Dan hanya kau lah yang bisa membantuku untuk membalasnya. Aku mohon bantu aku untuk membalas semua orang yang telah menyakitiku," pinta wanita itu sembari menangis menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Bai Yin Xue merasa kasihan dengan wanita itu. Ia merasa seperti melihat dirinya sendiri ketika ia masih kecil. Ia tentu saja mengerti rasanya di kucilkan. Dahulu ia hanyalah sampah di dalam keluarganya. Selalu di tindas dan di siksa. Ia tidak pernah merasakan kasih sayang, sehingga membuatnya menjadi seseorang yang dingin. Rasa bencinya kepada keluarganya semakin menjadi-jadi ketika mereka menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Bai Yin Xue. Namun siapa yang menyangka? Ia malah di selamatkan oleh seseorang, dan melatihnya untuk menjadi seorang pembunuh. Ketika ia sudah menjadi kuat, ia membunuh seluruh anggota keluarganya. Tiada yang tersisa. Sejak saat itulah dia di sebut sebagai wanita pembunuh berdarah dingin.

"Baiklah aku akan membantumu," seru Bai Yin Xue.

"Terima kasih. Aku akan memberikan semua memoriku kepadamu. Dan satu lagi, tolong lindungi keluargaku. Mereka sangat menyayangiku, tapi karena kebodohanku mereka jadi menderita," ujar wanita itu dan kemudian menghilang.

Bai Yin Xue menghela napas. Kepalanya tidak terasa sakit lagi. Manik matanya beralih menatap seorang gadis muda yang sedari tadi menatapnya dengan khawatir. Awalnya ia tidak mengenal siapa gadis itu. Namun, di dalam memori wanita itu ia adalah dayang setianya wanita itu. Gadis inilah satu-satunya dayang yang berani untuk membelanya hingga ia mendapat hukuman dari sang kaisar.

"Permaisuri Yin, anda baik-baik saja?" tanya gadis itu khawatir.

"Aku baik-baik saja. Jia Ying, bantu aku untuk membersihkan darah di punggungku," pinta Bai Yin Xue.

"Baik, permaisuri," ujar gadis itu yang bernama Jia Ying.

"Jangan panggil aku permaisuri. Aku tidak suka. Panggil saja Yin," sergahnya.

"Err ... baiklah ... yang mulia."

"Sudah ku bilang panggil aku Yin!" hardiknya tidak suka.

Jia Ying kaget melihat nonanya yang sedari kecil dia layani berbeda. Ia bukan seperti orang yang sama. Sifatnya sangat bertolak belakang. Nonanya dulu adalah perempuan yang lemah lembut dan murah hati. Bahkan untuk menyakiti semut saja dia tidak berani. Tapi sekarang, mengapa dia terlihat seperti orang lain? Apakah ia sudah jemu dengan intrik istana yang kejam?

Jia Ying hanya menghela napasnya dan menghempaskan omong kosongnya itu. Mana mungkin? Dia sangat mencintai sang kaisar. Di siksa berapa kalipun nonanya tetap akan mencintai sang kaisar. Sekeras apapun kehidupan di istana, ia akan tetap bertahan demi mendapatkan cinta sang kaisar. Ternyata cinta itu membutakan segalanya. Tidak tau mana yang baik untuk dirinya atau tidak. Sungguh kejam takdir nonanya itu. Perempuan yang di juluki sebagai wanita tercantik di Kekaisaran Fanghua harus terjerat di sangkar istana yang dingin ini.

Jia Ying menatap Bai Yin Xue dengan ragu. "Baik ... nona Yin," ucapnya hati-hati.

Bai Yin Xue menghela napas. "Terserah kau saja."

***

"Jia Ying ambilkan aku makanan yang banyak. Aku sangat lapar," perintah Bai Yin Xue.

"Baik nona." Jia Ying segera bergegas keluar.

Bai Yin Xue menatap sekeliling ruangan yang kuno dan kumuh itu. Ia tidak habis pikir wanita yang memiliki nama dan rupa yang sama dengannya betah tinggal di ruangan itu untuk waktu yang cukup lama.

"Dasar wanita bodoh! Kau masih saja mencintai seseorang yang bahkan tidak mencintaimu. Dia tidak layak untuk mendapatkan hatimu," geramnya. Suaranya bergema di ruangan yang hampa itu.

"Lihatlah apa yang dia lakukan padamu? Bahkan kau di siksa habis-habisan dengannya. Dia tidak hanya melukai fisikmu tapi melukai batinmu. Kaisar seperti apa dia? Bahkan untuk mengayomi istri sahnya saja ia tidak bisa, konon lagi mengayomi rakyatnya? Anjing saja tau untuk berbalas budi. Dia yang manusia--"

"Tidak, dia bukan manusia. itu terlalu bagus untuknya. Dia ... binatang," lanjutnya dingin. Aura membunuh menyelimuti dirinya.

"Kau tenang saja, aku akan membalaskan dendammu. Aku tidak akan membiarkan mereka hidup dengan tenang. Bahkan aku tidak akan membiarkan mereka bernapas dengan nyaman di dunia ini," lanjutnya lagi. Seringaian yang mematikan menghiasi wajahnya. Aura membunuh menyelimuti dirinya. Ia benar-benar terlihat seperti iblis. Begitu menakutkan.

__________________

Halo semuanya. Akhirnya aku Update lagi.

Ternyata benar kata orang. Wanita itu kalau marah akan lebih mengerikan dari serigala. Jika hatinya tersakiti ia akan mengingatnya seumur hidupnya. Seperti wanita yang memiliki nama dan rupa yang sama dengan Bai Yin Xue ini.

Semoga kalian menyukainya, tetap selalu mendukung ku yaa.

Jangan lupa vote dan comment tentang tanggapan kalian dengan ceritanya.

Terimakasih
LoveEcha.

The Empress : Crimson In The PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang