Chapter 15 | The Truth Untold

20.1K 1.8K 585
                                    

Suasana di penuhi dengan ketegangan yang mencekam. Tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun. Para tamu undangan menundukkan kepala mereka dengan keringat dingin yang sudah membasahi pelipis dan telapak tangan. Jantung mereka berdebar dengan ritme yang tidak beraturan. Mereka tidak berani menegakkan kepala melihat keadaan yang terjadi di hadapan mereka. 

Ini benar-benar menegangkan.

Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa bisa begini?

Aku tidak sanggup dengan situasi seperti ini.

Keluarga kekaisaran penuh dengan kejutan.

Kenapa Permaisuri Yin menghadiri acara? Ini benar-benar di luar dugaanku.

Kenapa tubuhku bergetar? Auranya sangat menakutkan. Aku tidak berani melihatnya.

Seseorang tolong bawa aku keluar dari sini. Aku tidak ingin kehilangan kepalaku. Aku masih ingin menikah dan memiliki anak.

Kata-kata itu keluar begitu saja di dalam hati mereka. Mereka tidak berani menyuarakannya dengan keras dan lantang. Suasana yang menegangkan itu membuat pikiran mereka tidak tenang. Entah siapa yang menyadari terlebih dahulu, namun, tiba-tiba saja keheningan itu terputus. Suara seorang wanita terdengar dengan intonasi yang tajam dan penuh penghinaan.

"Permaisuri Yin, saya tidak menyangka anda akan datang. Anda benar-benar penuh dengan kejutan," ucap Selir Ding. Ia menatap Bai Yin Xue dari atas singgasana dengan sinis.

Bai Yin Xue hanya menatapnya datar. Wajahnya tidak memperlihatkan emosi sama sekali. Ia berdiri dengan penuh wibawa dengan mata phoenixnya yang menatap lurus ke depan. Auranya membuat siapa saja merasa tertekan. Sangat berbeda dari sebelumnya. Bahkan ayahnya saja, yang sedari tadi memperhatikan dalam diam di balik kerumunan tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Ia menatapnya tidak percaya. Ia merasa anaknya benar-benar berubah, bukan seperti orang yang sama.

Apa yang terjadi? Dia terlihat seperti....

Kata-kata itu menggantung begitu saja. Ia tidak berani melanjutkan perkataannya. Ia menghempaskan dugaannya dan tidak ingin mengetahui kebenarannya. Dengan perlahan ia menarik napas dalam-dalam dan menggelengkan kepala sembari bergumam, Itu tidak mungkin.

Lain halnya dengan Bai Zhongqi, Wang Xiao Ru menatap Bai Yin Xue dalam diam. Mata tajamnya menelisik setiap inci wajah Bai Yin Xue. Ia berusaha sekeras mungkin untuk menetralkan ritme jantungnya yang berdetak tidak beraturan. Ia tidak menyadari pesona yang di pancarkan Bai Yin Xue sangat berpengaruh besar pada dirinya. Matanya, bibirnya, hidungnya, alisnya, semua yang ada pada diri Bai Yin Xue begitu memikat. Bahkan tubuhnya yang harum menggelitik indra penciumannya.

"Kau datang," ucapnya perlahan.

Selir Ding tidak senang mendengarnya. Ia menatap mereka tidak suka. Hatinya panas dengan napas yang tidak beraturan. Tangannya terkepal dengan sangat erat. Dadanya naik-turun mempertahankan emosinya. Pikirannya kalut dan sudut matanya memerah. 

Dasar wanita ular, kecamnya dalam hati.

Ia menarik napasnya dalam-dalam kemudian menatap Bai Yin Xue tidak suka. "Permaisuri Yin, acara sudah lama di mulai dan anda baru hadir sekarang. Anda memberikan contoh yang tidak baik di hadapan para tamu." Ia mencemooh dengan halus.

Bai Yin Xue tersenyum kecil. "Selir Ding, aku yakin kau sangat mengetahui bahwa aku sudah lama tidak menghadiri acara perjamuan. Aku tidak tahu bahwa acara perjamuan saat ini memiliki jadwal yang berbeda. Tentu saja aku tidak menyalahkanmu. Hakmu terlalu kecil untuk mengatur kepentingan kekaisaran. Hanya saja, sangat disayangkan, kaisar sekalipun juga tidak memberitahuku. Aku tidak menyalahkan siapapun. Aku hanya menyalahkan betapa buruknya sifat seperti itu," kilahnya halus dan tajam.

The Empress : Crimson In The PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang