Chapter 5 | Night Palace

15.2K 1.4K 19
                                    

Istana Malam adalah istana yang di bangun khusus untuk permaisuri. Mewah dan megah adalah kesan utama ketika melihat istana malam. Tidak bisa di pungkiri lagi bahwa istana malam adalah istana termegah di harem kaisar. Tapi sayang sekali, kemewahan itu tidak menjamin kebahagiaan. Bai Yin Xue yang asli selalu di siksa baik secara fisik maupun batin. Siapa lagi yang menyiksanya kalau bukan sang kaisar? Kaisar bodoh itu selalu menutup mata dan telinganya. Jika saja wanita itu memiliki mental yang lemah, ia pasti sudah gila tinggal di istana ini.

"Jia Ying, kaisar tidak kemari lagi hari ini?" tanya Bai Yin Xue.

"Err ... tidak yang mulia. Saya dengar kaisar hari ini berkunjung ke Istana Qiong lagi. Ia mengunjungi Selir Niu," jawab Jia Ying ragu.

Ini adalah hari ketiga Bai Yin Xue berada di Istana Malam. Dan lagi-lagi kaisar bodoh itu tidak mengunjunginya sama sekali. Ia hanya bersenang-senang bersama Selir Niu. Kedua orang bodoh itu memang sangat serasi. Sama-sama hanya memikirkan kesenangan sesaat.

"Mereka bahkan tidak menyambut kedatanganku. Jangan harap aku akan membiarkan kalian lolos."

"Jia Ying, sebentar lagi waktu makan malam. Tuangkan cairan ini di makanan Selir Niu. Kau harus melakukannya diam-diam. Jangan sampai ada yang tahu," perintah Bai Yin Xue sembari memberi botol porselen kecil.

"Yang mulia..ini..cairan apa?" tanya Jia Ying ragu.

"Jangan banyak tanya. Cepat kerjakan!" tegas Bai Yin Xue.

"Baik, yang mulia." Jia Ying segera pergi melaksanakan tugasnya.

Bai Yin Xue menyeringai. "Selir Niu aku hanya ingin bermain sebentar denganmu. Tenang saja, aku akan menyiksamu secara perlahan. Cairan itu hanya akan membuatmu sedikit menderita," jelas Bai Yin Xue.

"Kau selalu merasa iri dengan wajah Bai Yin Xue yang asli. Kali ini aku akan membuat rasa irimu semakin nyata. Aku akan membuat wajahmu rusak. Wajahmu akan di penuhi cacar yang bernanah. Semua orang akan jijik padamu. Termasuk kaisar tersayang mu."

Bai Yin Xue tertawa di balik kegelapan. Aura membunuh menyelimuti dirinya. Matanya seakan mengisyaratkan bahwa ia tidak akan melepaskan mangsanya. Ia benar-benar terlihat seperti iblis. Sangat menakutkan.

***

Pagi hari di Istana Malam memang yang terbaik. Bai Yin Xue di suguhi berbagai makanan dan minuman yang menggugah selera. Udara segar nan sejuk mengecup indra penciumannya. Suasana hati Bai Yin Xue juga sangat baik hari ini. Ia sudah tidak sabar melihat selir rendahan itu bertekuk lutut di hadapannya.

"Yang mulia permaisuri, apa anda tidak dengar? Barusan seorang dayang dari Istana Qiong bilang kalau Selir Niu mengamuk. Ia memecahkan semua barangnya, dan berteriak seperti orang gila," ujar Jia Ying dengan senang.

Jia Ying tidak menyukai Selir Niu. Ia selalu menyiksa Bai Yin Xue yang asli. Bahkan sampai mempermalukannya. Karma memang selalu ada. Siapa yang menabur dia yang menuai. Kali ini Selir Niu tidak akan lolos dari jeratan Bai Yin Xue.

Bai Yin Xue tersenyum senang. "Tentu saja aku tahu. Jia Ying, antar aku ke Istana Qiong. Aku ingin melihat wajah putus asanya," perintah Bai Yin Xue dingin.

"Baik yang mulia."

Mereka segera bergegas menuju Istana Qiong. Jantung Bai Yin Xue berdebar dengan cepat. Ia sangat tidak sabar menantikan permainan selanjutnya. Ini masih permulaan. Bai Yin Xue belum memainkannya dengan serius. Ketika ia sudah memainkannya dengan serius, jangan harap bisa melihat hari esok.

"Umumkan kedatangan permaisuri." Jia Ying berucap pada seorang dayang yang berjaga di gerbang Istana Qiong.

"Permaisuri Yin? Berani sekali kau mengunjungi Istana Qiong. Sampah sepertimu tidak layak memasuki istana selir kami," ketus dayang tersebut.

"Kau! Berani sekali kau berkata seperti itu pada permaisuri! Cepat minta maaf," teriak Jia Ying tidak suka.

"Minta maaf? Bahkan jika ia merobek mulutku aku tidak akan minta maaf. Jalang sepertinya berani merebut yang mulia kaisar dari Selir Niu," cemooh dayang tersebut sembari meludah di hadapan Bai Yin Xue.

Bai Yin Xue mengepal tangannya sangat erat. Amarahnya membuncah. Aura gelap menyelimuti dirinya. Ini adalah sebuah penghinaan baginya. Ia menatap dayang rendahan itu dengan tajam. Tangannya terulur untuk mencekik dayang rendahan itu.

"Dayang rendahan sepertimu ternyata bermulut besar. Aku sangat tidak suka orang yang tidak tahu diri. Kau ingin aku merobek mulutmu? Baiklah, aku akan mengabulkan permintaanmu," geram Bai Yin Xue dengan dingin.

Tangannya mencengkram leher dayang itu dengan sangat kuat, hingga membuatnya susah bernapas. Dengan cekatan Bai Yin Xue mengeluarkan pisau di balik hanfunya. Seringaian menghiasi wajah cantiknya. Ia sangat bergairah. Sudah lama ia tidak melihat darah.

Dengan mata yang haus darah ia merobek mulut dayang itu menggunakan pisau. Dayang tersebut berteriak kesakitan. Ia menangis dan memohon ampun. Tapi semuanya sudah terlambat. Ia sudah membangunkan iblis yang sedang tertidur di dalam diri Bai Yin Xue.

Jia Ying yang melihat itu tertegun. Ia bukanlah Bai Yin Xue yang ia kenal. Bai Yin Xue yang ini sangat menakutkan. Tapi ia tidak bisa melakukan apa pun. Mungkin inilah caranya untuk melindungi dirinya di istana yang kejam ini. Apa pun itu Jia Ying sudah bertekad untuk selalu setia kepada Bai Yin Xue, dan tidak akan membiarkan seorangpun merisaknya.

"Sekarang kau tahu siapa yang akan menjadi sampah." Bai Yin Xue menghempaskan dayang itu ke tanah. Mulutnya penuh dengan darah. Ia menangis, tubuhnya bergetar ketakutan.

"Kalau kau berani mengadu, aku tidak akan menjamin nyawamu." Bai Yin Xue mengancam dengan dingin.

Ia kemudian melangkahkan kakinya melewati gerbang besar Istana Qiong. Wajahnya terlihat muram. Matanya di penuhi dengan amarah. Suasana hati yang tadinya bagus menjadi buruk. Tidak ada yang tahu apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

"Selir Niu. Selanjutnya giliranmu."

__________________

Haiii guysss. Akhirnya aku Update lagi...

Bai Yin Xue kalau marah ngeri juga ya. Oiya mau spoiler aja, di chapter selanjutnya Bai Yin Xue bakalan ketemu sama kaisar, yuhuuu~ XD akhirnya mereka bisa ketemu juga..

Semoga kalian menyukainya, tetap selalu mendukung ku yaa.

Jangan lupa vote dan comment tentang tanggapan kalian dengan ceritanya.

Terimakasih
LoveEcha.

The Empress : Crimson In The PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang