Suara burung hantu memecah keheningan malam. Sinar rembulan menjadi satu-satunya cahaya yang menerangi gelapnya malam. Semua orang sudah menyelesaikan aktivitas mereka dan kembali ke kediaman masing-masing.
"Jia Ying, mulai tiga hari ke depan, aku tidak akan keluar dari ruanganku. Jangan biarkan siapa pun masuk tanpa izin dariku. Mengerti?" tegas Bai Yin Xue.
"Maaf yang mulia permaisuri, tapi di hari ketiga anda akan keluar dari istana dingin ini. Kaisar pasti mengirim seseorang untuk membawa yang mulia kembali ke istana malam," jelas Jia Ying.
"Aku tahu. Tinggalkan aku sendiri, dan jangan biarkan siapa pun mengganggu waktuku," tegas Bai Yin Xue sekali lagi.
"Baik yang mulia. Saya permisi dulu." Jia Ying segera bergegas keluar.
Bai Yin Xue menghela napas. Ia memberikan aba-aba kepada seseorang yang sedang bersembunyi di balik kegelapan.
"Nian Zhu, kemarilah."
Nian Zhu segera menghampiri Bai Yin Xue. Ia berlutut di hadapannya. Matanya masih dipenuhi dengan tanda tanya. Ia sungguh tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
"Aku ingin bertanya kepadamu terlebih dahulu. Mengapa kau berada di markas rahasiaku?" Bai Yin Xue bertanya sebelum Nian Zhu menanyainya.
"Err ... apakah aku harus memanggil yang mulia juga?" Nian Zhu bertanya dengan ragu.
"Kau bisa memanggilku seperti biasa ketika tidak ada orang lain," jawab Bai Yin Xue seadanya.
Nian Zhu tersenyum dengan antusias. "Baiklah."
Ia menarik napasnya terlebih dahulu, kemudian bercerita. "Ketika nona tenggelam dan menghilang, aku mencari nona, bahkan sampai bertanya kepada para pengikutmu. Tetapi anehnya, mereka sama sekali tidak ada yang mengingatmu. Aku juga tidak mengerti kenapa hanya diriku sendiri yang mengingatmu. Ketika putus asa, satu-satunya tempat yang ada dipikiranku adalah markas rahasia milikmu. Karena aku berasal dari markas itu, jadi aku segera bergegas ke sana. Tapi aku tidak menyangka, aku malah terjebak di dalam markas. Aku tidak bisa keluar sama sekali. Aku terperangkap di dalamnya. Sampai akhirnya aku bertemu dengan nona, dan berada di sini," jelas Nian Zhu panjang lebar.
Bai Yin Xue mencermati setiap perkataan Nian Zhu. Dia mengerti kenapa Nian Zhu bisa berada di sana. Nian Zhu dan gelangnya sama-sama hasil desainnya sendiri. Jadi mereka saling berhubungan. Dan mungkin saja dia terperangkap karena sang pemilik gelang tidak berada di dunia yang sama dengannya. Nian Zhu bisa mengingat Bai Yin Xue karena dia adalah hasil desainannya sendiri.
Tetapi, satu-satunya hal yang tidak Bai Yin Xue mengerti adalah mengapa tidak ada seorang pun yang mengingatnya? Bahkan pengikut setianya sekalipun tidak mengingatnya? Apa karena dia sudah mati dan berakhir di sini? Ini sungguh aneh.
Nian Zhu menatap Bai Yin Xue ragu. "Nona, di mana ini? Kenapa tempat ini aneh sekali?" tanya Nian Zhu.
Bai Yin Xue menghela napas. Ia menjelaskan semuanya kepada Nian Zhu. Kenapa ia bisa berakhir di sini, kenapa semua orang memanggilnya permaisuri, dan hal lainnya. Nian Zhu mendengarkannya dengan seksama.
"Nona, bagaimana jika kaisar itu menyakiti nona juga?" tanya Nian Zhu khawatir.
"Hem! Kau lupa siapa diriku?" timpal Bai Yin Xue dingin.
Auranya gelap ketika ia menyeringai. "Tenang saja. Dia tidak akan menyakitiku."
Nian Zhu hanya diam menatap Bai Yin Xue. Ia melihat aura gelap menyelimuti dirinya. Nian Zhu tahu betul ketika aura gelap sudah menyelimuti dirinya, suasana hatinya pasti sedang buruk, dan niat membunuh pasti sudah terpatri di hatinya.
"Nian Zhu, ikut aku ke markas. Aku akan memperbaikmu," ajak Bai Yin Xue dengan dingin.
Nian Zhu menghela napas, dan mengikuti Bai Yin Xue dari belakang. Bagaimanapun juga ia akan tetap selalu mengikuti Bai Yin Xue. Apa pun yang Bai Yin Xue lakukan ia juga akan selalu mengikutinya. Karena pada dasarnya ia hanyalah sebuah robot.
***
Tidak terasa tiga hari telah berlalu. Ini adalah hari di mana Bai Yin Xue akan segera keluar dari Istana Dingin ini.
"Yang mulia permaisuri, sebentar lagi utusan kaisar akan tiba. Saya sudah membawa hanfu untuk yang mulia kenakan," seru Jia Ying di depan gerbang kamar tidur Bai Yin Xue.
"Masuk!" perintah Bai Yin Xue dari dalam.
Jia Ying segera bergegas masuk, dan merias Bai Yin Xue secepat mungkin. Ia berusaha keras agar Bai Yin Xue tetap menjadi wanita tercantik di Kekaisaran Fanghua. Ia memakaikan hanfu merah kepada Bai Yin Xue. Tidak lupa pula untuk menata rambutnya dan memberikan ornamen yang indah dan mewah. Langkah terakhir adalah merias wajah Bai Yin Xue. Dengan hati-hati Jia Ying melukis dahi Bai Yin Xue. Kemudian memberikan secarik kertas kecil berwarna merah kepadanya untuk memberikan kesan merah di bibir Bai Yin Xue. Sempurna.
"Yang mulia permaisuri sangat cantik," puji Jia Ying kagum.
Bai Yin Xue hanya diam. Dan tidak lama kemudian utusan kaisar datang untuk menjemput dirinya. Ia menegakkan kepalanya, dan menautkan kedua tangannya satu sama lain. Ia melangkah perlahan dengan anggun. Seperti biasa, ia tidak tersenyum sama sekali. Auranya sangat dingin dan menakutkan.
"Pertunjukan akan segera di mulai." Seringaian yang mematikan menghiasi wajah cantiknya. Bai Yin Xue benar-benar sangat menakutkan.
Jia Ying membuka gerbang Istana Dingin dengan perlahan. Semua utusan kaisar terpukau melihat Bai Yin Xue. Ia terlihat begitu cantik. Tidak, dia tidak hanya cantik. Dia memancarkan aura yang berbeda dari sebelumnya. Aura yang dapat membuat samua orang bertekuk lutut di hadapannya. Aura yang dapat membuat semua orang bersimbah darah demi dirinya. Dan aura yang dapat membuat semua orang tunduk terhadapnya.
"Hormat Yang Mulia Permaisuri sang Dewi yang agung!" seru mereka serentak.
_______________
Haiii guysss. Akhirnya aku Update lagi...
Bai Yin Xue benar-benar mengerikan. Rencana apa yang akan ia lakukan ke depannya? Dan, kenapa tidak ada yang mengingat Bai Yin Xue, kecuali Nian Zhu? Kemana Nian Zhu? Penasaran kan? Tunggu di chapter selanjutnya....
Semoga kalian menyukainya, tetap selalu mendukung ku yaa.
Jangan lupa vote dan comment tentang tanggapan kalian dengan ceritanya.
Terimakasih
LoveEcha.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress : Crimson In The Palace
Fantasia[Bukan Novel Terjemahan] Bai Yin Xue, wanita pembunuh bayaran dari abad ke-30. Ia adalah pembunuh berdarah dingin yang sadis dan brutal. Ia ratu dari segala pembunuh. Semua orang yang berhadapan dengannya akan mati mengenaskan. Ia menjadi wanita yan...