Chapter 20 | Black Swan

5.8K 615 111
                                    

Puncak acara kini telah dimulai. Keriuhan menemani malam yang semakin pekat. Para gadis Kekaisaran Fanghua terlihat begitu bersemangat. Wajah mereka berseri-seri dan menatap malu-malu ke arah Kaisar. Tatapan mereka sangat halus dan lembut, dipenuhi dengan harapan dan impian untuk meluluhkan hati Yang Terhormat.

Mereka terlihat begitu anggun dan menawan. Seperti bunga lotus yang bermekaran, harum yang menggoda seakan menggelitik penciuman seseorang. Semburat merah yang terlihat alami menghiasi pipi mereka. Kini, para gadis Kekaisaran Fanghua seakan memperkenalkan diri kepada semesta bahwa kecantikan adalah hal yang utama. Kesempurnaan adalah hal yang mutlak.

Seperti yang diketahui, menjadi selir kaisar tidaklah mudah. Harus ada beberapa kriteria yang harus terpenuhi. Pertama, para gadis Kekaisaran Fanghua harus memiliki bakat, baik dalam literasi, bela diri, menari, maupun bermain musik. Kedua, para gadis Kekaisaran Fanghua harus memiliki pendirian yang baik dan bersikap seperti seorang bangsawan. Ketiga, para gadis Kekaisaran Fanghua harus memiliki latar belakang yang baik. Dan yang terakhir, para gadis Kekaisaran Fanghua harus memiliki keindahan yang sempurna.

Kriteria terakhir adalah yang paling utama. Meskipun mereka bukanlah seorang bangsawan, namun memiliki keindahan yang sempurna tanpa kekurangan apa pun, maka peluang yang dimiliki untuk mengisi Istana Kekaisaran sangat besar. Bahkan jika seseorang hanya memiliki goresan kecil pada bagian tubuh, maka sudah dapat dipastikan bahwa ia akan gugur dan tidak memiliki peluang sama sekali. Jika dikatakan terlalu berlebihan, itu sudah pasti. Namun peraturan tetaplah peraturan, dan kriteria tersebut sudah menjadi tradisi para leluhur.

Seperti yang sudah pernah terjadi sebelumnya, sebelum pesta perjamuan makan malam dimulai, para gadis Kekaisaran Fanghua diseleksi terlebih dahulu. Beberapa dayang senior akan memeriksa bagian tubuh mereka untuk melihat apakah ada kecacatan atau goresan yang dianggap memperburuk penampilan. Jika ada, maka sudah dipastikan ia tidak akan bisa menghadiri pesta perjamuan makan malam dan tidak layak untuk menjadi pendamping kaisar.

Para gadis di Kekaisaran Fanghua sangat memimpikan kehidupan di istana. Seperti memimpikan bulan dalam genggaman dan menyimpannya di dalam saku. Kehidupan yang dimiliki adalah cita-cita yang harus digapai. Ketika peluang memberikan harapan, maka tidak ada yang akan menolaknya.

Bai Yin Xue memperhatikan para gadis yang sedang mempersiapkan diri dari atas singgasananya. Ia dapat melihat raut wajah mereka yang berseri-seri dengan binar mata yang cerah. Seakan tiada hari esok yang lebih indah daripada hari ini. Ia tidak mengerti mengapa mereka begitu bersemangat untuk memasuki Istana Kekaisaran. Terlebih, mereka akan menjadi seorang selir untuk yang kesekian kalinya.

Apa mereka tidak mempunyai mimpi yang lebih berharga? Mengapa mereka ingin menghabiskan masa muda di dalam istana ini? Lebih baik mereka hidup dengan bebas daripada menjadi debu di sangkar ini, batinnya.

Bai Yin Xue tidak bisa berhenti berpikir, apa yang menguntungkan dari semua ini? Apa yang mereka harapkan dari seorang lelaki yang memiliki banyak wanita di genggamannya? Apakah cinta yang diharapkan dapat mengubah hidupnya? Sungguh konyol! Jika cinta yang mereka harapkan darinya, maka berhentilah berharap! Wanita bukan hanya penghangat ranjang!

Meskipun begitu, ia tidak dapat menyembunyikan fakta bahwa setiap orang memiliki cara berpikir yang berbeda. Mereka memiliki pandangan yang berbeda tentang kehidupan. Karena bagaimanapun, hanya merekalah yang tahu kehidupan seperti apa yang mereka inginkan, dan mimpi seperti apa yang ingin mereka gapai.

Meskipun kehidupan di istana begitu dimimpikan banyak khalayak, namun sedikit dari mereka yang mengetahui bahwa jika mereka sudah memasuki istana mereka tidak akan pernah keluar darinya. Seperti sangkar emas yang menjerat keindahan sang phoenix, dan memenjarakan hidupnya. Tidak ada kebebasan, yang ada hanyalah belenggu terkutuk yang menjerat hingga akhir hayat. Ketika kematian itu tiba, ia akan terbebas dari belenggu terkutuk dan terbang dalam bayang-bayang cahaya. Sungguh itu adalah nasib yang ironis. Kematian akan membebaskannya, namun kehidupan tidak akan pernah kembali kepadanya.

The Empress : Crimson In The PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang