Part 2

3.4K 260 1
                                    

Wonwoo masih berdiri didepan rumah itu, saat ia bertemu pria itu, ia merasakan adanya cahaya emblem  yang ia cari, itu berarti ia berada ditempat yang tepat, pria pemilik rumah ini lah yang harus ia bantu menemukan takdir cintanya, apakah pria ini yang akan mati nantinya?

Wonwoo maih terus menatap pintu rumah itu, ia masih berfikir dan terus menerka-nerka takdir kehidupan pria pemilik emblem itu.

Langit sudah mulai gelap, udara semakin dingin, Wonwoo masih setia duduk ditempatnya semula, jika manusia biasa mungkin mereka akan merasakan dinginnya malam, dan rasa lapar yang hinggap diperut, tapi Wonwoo tak merasakan itu semua, ia bukan manusia.

"bisakah kau percaya? ada seorang gelandangan meminta menginap dirumahmu sementara kau tak mengenalnya"

"oh itu pasti menyebalkan"

"lebih dari yang bayangkan"

"lalu kau menyuruhnya pergi?"

"tentu saja, kau berharap aku mengijinkannya masuk 'oh silahkan jangan sungkan anggap saja rumah sendiri' begitu?"

Orang yang berada diseberang sambungan telpon itu terkekeh geli mendengar gerutuan pria yang berbicara dengannya.

"setidaknya kau berikan beberapa potongan roti sebelum menyuruhnya pergi, gelandangan bisa tidur dimana saja, tapi sulit untuk mereka mendapatkan makanan"

"aku tidak berfikir sampai kesitu tadi, sebentar coba kulihat"

"kau berharap dia masih didepan rumahmu?"

"dia masih duduk didepan rumahku" Pria itu menyibakkan tirai jendelanya yang searah dengan pintu rumahnya, ia melihat pria gelandangan yang bertemu dengannya tadi masih duduk ditangga rumahnya, apa pria itu kembali tertidur?

"berikan setidaknya sepotong roti Gyu"

"hm.. baiklah, aku tutup dulu telponnya"

Pria itu berjalan kearah dapur, mencari beberapa makanan yang bisa dimakan pria gelandangan diluar rumahnya itu, berharap ada sepotong roti dilemarinya.

"hm.. roti ini sudah berjamur, tidak ada makanan yang bisa dimakan, haruskah aku memasak?" pria itu berbicara dengan dirinya sendiri, setelah mencari beberapa makanan yang tidak ia temukan.

"kenapa kau harus repot-repot memasak?"

"ada makanan instan, kuhangatkan saja"

Mengambil sekotak makanan instan dari dalam lemari pendinginnya, memasukkan kedalam microwave tak sampai 5 menit makanan itu telah hangat, lalu ia mengambil sebotol mineral ukuran kecil, dan memasukkan keduanya kedalam kantung plastik.

Pria itu berjalan kearah pintu rumahnya, membuka kuncinya, dan kembali melihat pria lusuh itu masih duduk memeluk kedua kakinya.

Wonwoo mendengar seperti ada pintu terbuka dari belakang tubuhnya, ia segera melihatnya dan menampakkan pria jangkung tadi kembali keluar, mata mereka saling bertemu.

"ini untukmu, makanlah" pria itu memberikan sekantung plastik berisikan sekotak makanan dan air.

Wonwoo tidak segera mengambilnya, ia hanya memandang kantung plastik itu lalu beralih pada wajah pria dihadapannya itu.

"maaf tapi aku tidak lapar, aku hanya perlu tempat untuk tidur"

"a-apa? biasanya gelandangan sepertimu yang diperlukan hanya makanan, kenapa kau malah menginginkan tempat untuk tidur?"

"aku lelah harus berjalan kesana kemari, karna sering diusir orang-orang, aku hany ingin membersihkan diriku dan tidur ditempat yang layak tanpa harus takut diusir"

White AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang