White Angel

Part 5

"astaga bibirmu lembut sekali, boleh aku menciummu lagi?"

"kau siapa sebenarnya, kenapa mencium orang asing sembarangan?"

"ssshhh.. sepertinya aku harus memukul kepalamu saja"

"tunggu.." Wonwoo ingat hanya ada satu orang yang ia kenal sangat suka memukul kepala orang lain

"apa?"

"Jisoo?"

"lamban sekali!"

Wonwoo tertawa terbahak-bahak saat mengetahui siapa orang yang ada dihadapannya itu, yang dengan lancang menciumnya ditempat umum.

"kau menjadi wanita?"

"jangan ucapkan apapun"

"oh sayang kau cantik sekali"

"hentikan itu brengsek"

Mereka berdua segera menyelesaikan acara berbelanjanya, mereka ingin bercengkrama lebih lama, karena bertemu ditempat yang tidak terduga, apalagi melihat tampilan teman Wonwoo itu, menjadi seorang wanita.

...

"ceritakan padaku, bagaimana kau bisa menjadi seorang wanita?"

"kau tertawa sepanjang perjalanan, hentikan ekspresimu itu"

Wonwoo menatap wanita yang duduk disebelahnya, ia melihat penampilan temannya itu dari ujung rambut sampai ujung kuku, temannya itu menjadi seorang wanita yang cukup cantik, membuat Wonwoo sama sekali tak mengenalinya.

Jisoo menyesap teh yang dibuat Wonwoo untuknya, saat ini mereka berdua ada dikediaman Mingyu.

"aku mendapatkan tugas membimbing satu roh untuk dilahirkan kembali, tapi sialnya wanita yang harus melahirkan roh itu meninggal dalam kecelakaan yang seharusnya tidak terjadi"

"lalu kau gagal dalam tugasmu?"

"tidak, aku masih dalam masa bertugasku"

"bukankah waktunya tidak cukup?"

"waktu yang diberikan pemimpin cukup lama, jadi aku tidak apa-apa jika lama dibumi"

"lalu bagaimana caramu membuat roh itu terlahir kembali, sementara wanita itu telah mati?"

"hah~ itu hal yang sangat sulit, pada akhirnya aku menawarkan diriku sendiri"

"menawarkan diri?"

"yeah.. aku bersedia melahirkan roh itu, itu sebabnya aku jadi wanita"

"ppffttt.. hahahah.. jadi wanitapun kau cocok"

"tertawalah sepuasmu"

"lalu kapan kau akan melahirkan, Hong Jisoo sayang?" Wonwoo kembali tertawa saat menggoda temannya itu.

"sebenarnya melahirkan roh itu tidak sulit, yang paling sulit adalah menaklukan hati pria yang akan menjadi ayah roh itu"

"maksudmu kau belum menikah dengan pria itu?"

"yeah begitulah.. dia masih terlalu cinta pada mendiang istrinya, pria itu bahkan tak melirikku sama sekali"

"bagaimana caramu merayu pria itu?"

"aku tinggal diapartemen sebelah pria itu, bertingkah menjadi wanita bodoh yang terus menyapa pria itu, tapi satu tahun aku melakukannya hasilnya sia-sia"

"mungkin kau bukan tipenya, cobalah gunakan pakaian yang lebih minim lagi"

"hentikan mulutmu itu, sekarang ceritakan apa tugasmu?"