Mingyu berjalan menuju sebuah toko dipinggir kota, ia menatap sekeliling toko untuk memilik sesuatu yang akan ia beli.
"nyonya.. bisa berikan aku bunga yang ini? pilihkan yang paling segar"
"baik tuan, tunggu sebentar" wanita itu merangkai seikat bunga menjadi lebih indah "ini tuan sudah selesai"
"ini uangnya.. terima kasih"
"terima kasih kembali.."
Mingyu melanjutkan perjalanannya menuju sebuah tempat dipinggir kota, ia cukup menaiki bus satu kali untuk sampai ditempat itu.
setelah turun dari bus ia hanya perlu berjalan kaki selama kurang dari sepuluh menit untuk sampai ditempat tujuannya.
"hai.. aku datang lagi.." MIngyu merendahkan posisi tubuhnya, ia duduk dipinggir tempat itu
"aku membawakan bunga berwarna putih hari ini" bunga yang ia bawa, diletakkan samping sebuah nisan itu, Mingyu mengelus nisan yang terukir rapi itu.
"maafkan aku, karna jarang mengunjungimu belakangan ini"
"dan aku selalu berterima kasih padamu, maaf karna aku terlambat menyadari kepingan perak itu"
"aku menyimpannya ditempat yang bagus sekarang, dan terima kasih atas bantuanmu"
"oh ya.. bulan depan istriku akan melahirkan, aku akan mengenalkan anakku padamu nanti"
"aku tidak sabar menunggu kelahiran anak pertamaku"
Mingyu duduk cukup lama ditempat itu, ia terus bercerita bagaimana kehidupannya setelah kepergian seseorang yang dimakam itu.
Ia menikmati angin sejuk yang berhembus, tidak lupa ketika terus bercerita ia selalu mengulaskan senyumannya dan rasa syukurnya.
...
Ceklek
"kenapa lama sekali pulangnya?" Mingyu baru saja tiba dirumahnya, begitu ia masuk, seseorang menyambutnya dengan wajah cemberut, yang membuat Mingyu mengulas senyum
"kau merindukanku?" ucap Mingyu menggoda, ia berjalan kearah orang itu lalu merengkuh pinggangnya dan mengecup lembut keningnya
"segera bersihkan dirimu kita sudah terlambat untuk makan malam"
"aku kan sudah bilang jangan menungguku, kau bisa kelaparan sayang.."
"tapi aku ingin makan denganmu Mingyu.."
"hm.. baiklah, aku mandi sebentar ya.."
Cup
Mingyu mengecup sekilas bibir kesukaannya itu, setelahnya berlalu menuju kamarnya.
"enak tidak?"
"hm.. lumayan, aku suka kuahnya, sangat segar"
"kapan-kapan aku akan membuatkannya lagi untukmu"
"apa hari ini anakku rewel?"
"tidak terlalu, dia tahu kau tidak dirumah jadi dia cukup tenang hari ini"
"benarkah? aku merindukannya, boleh aku menjenguknya malam ini?"
"aku tidak akan menolak"
Mingyu tertawa saat mendengar jawaban istrinya, ketika ia menikahi istrinya ini, tepat saat setelah malam hari pernikahannya, istrinya selalu meminta dimanja oleh Mingyu, menurutnya itu sesuatu yang baru bisa ia rasakan.
Mingyu cukup kaget dengan perubahan sang istri menjadi lebih 'liar' dari sebelumnya, tapi ia menyukai itu, ia tidak akan melewatkan kesempatan itu sedikitpun saat istrinya meminta untuk dimanja.

KAMU SEDANG MEMBACA
White Angel
FanfictionWARNING 21+ BOY X BOY TIDAK SUKA JANGAN BACA!!! Jeon Wonwoo adalah seorang malaikat, ia ditugaskan menyatukan potongan emblem yang merupakan simbol takdir cinta manusia, yang membuatnya harus bertemu dengan seorang pria bernama Mingyu pemilik salah...