"apa kau akan belanja bahan makanan hari ini?" Mingyu yang baru saja keluar dari kamarnya langsung menghampiri Wonwoo yang sedang berkutat dengan alat-alat dapur.
Mingyu mengancing lengan kemejanya, lalu merapikan ikat pinggang melihat kembali penampilannya sebelum ia berangkat bekerja hari ini.
"iya.. aku akan berangkat agak sore, kau memerlukan sesuatu?" Wonwoo menatap kerah dan dasi Mingyu yang belum dirapikan, entah pria itu sengaja atau tidak, tapi rasanya Wonwoo telah merapikan dasi Mingyu hampir setiap hari belakangan ini.
Yang Wonwoo ingat pria itu selalu keluar dari kamarnya dengan dasi yang hanya bertengger dilehernya, sama sekali belum disimpul dengan rapi.
Wonwoo berjalan mendekati Mingyu lalu merapikan kerah bajunya, menyimpul dasi itu dengan telaten.
"bagaimana kalau aku yang mengantarmu?"
"apa kau tidak lelah? kau akan bekerja seharian"
"aku hanya ingin ikut berbelanja" Wonwoo telah selesai dengan kegiatannya, ia kembali kemeja makan lalu menyendokkan makanan dan diberikan pada Mingyu.
"baiklah tidak masalah, aku akan menunggumu disupermarket kalau begitu"
Tak ada jawaban lagi dari Mingyu, pria itu mulai menyuapkan makanannya tanpa bersuara kembali. Mereka menikmati sarapan pagi bersama seperti biasanya.
...
"kita sudah mencari cahaya emblem itu hampir tiap hari, tapi sampai sekarang tidak membuahkan hasil"
"aku tidak mengerti kenapa ini lebih sulit dari biasanya"
Wonwoo dan Jisoo melakukan aktivitas biasa mereka, mencari cahaya emblem dari atas gedung, lalu berjalan-jalan disekitar pusat kota yang ramai.
"jika kau belum mendapatkannya dalam waktu dekat ini, lebih baik kau menyerah saja Wonwoo, sayapmu sudah semakin layu, jika sudah mengering layaknya daun yang menguning kau tidak akan bisa kembali kelangit"
JIsoo mengelus beberapa helai bulu sayap milik Wonwoo, terlihat dari bagian paling bawah sayap itu telah berubah warna menjadi layu dan hampir terlepas dari tempatnya, layaknya seperti daun yang siap gugur karna layu.
"aku akan mencari sebentar lagi, aku yakin sebelum sayapku rusak aku akan menemukan takdir milik Mingyu"
...
"Wonwoo.." Seorang pria berlari kecil kearah Wonwoo yang berdiri menunggu didepan sebuah pintu masuk supermarket.
Wonwoo yang mendengar panggilan itu melambaikan tangannya kearah pria itu, Mingyu.
"menunggu lama?" tanya Mingyu
"lumayan, setidaknya belum sempat membuatku beku" ujar Wonwoo yang dibalas senyuman lebar dari Mingyu, keduanya berjalan memasuki supermarket bersama.
"kau ingin kubuatkan apa untuk makan malam?" Wonwoo masih memilih beberapa sayuran saat bertanya pada Mingyu
"apapun yang kau buat akan aku makan"
"aku ingin mencoba resep baru, kemarin aku melihat tanyangannya di televisi"
"resep apa itu?"
"ikan salmon madu dicampur bawang putih"
"hm.. boleh, aku juga sudah lama tidak makan salmon"
Waktu satu jam mereka berdua habiskan untuk berbelanja, Mingyu mencari beberapa keperluan dapur lainnya dan membiarkan Wonwoo mencari bahan makanan.
Mereka berdua sudah berada dikasir untuk membayar belanjaan mereka.
cahaya
Wonwoo seketika menoleh kekiri dan kanan bengitu secara tidak sengaja melihat cahaya emblem melalui ekor matanya, tapi sumber cahaya itu cepat sekali menghilang.
![](https://img.wattpad.com/cover/219999957-288-k404038.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
White Angel
FanficWARNING 21+ BOY X BOY TIDAK SUKA JANGAN BACA!!! Jeon Wonwoo adalah seorang malaikat, ia ditugaskan menyatukan potongan emblem yang merupakan simbol takdir cinta manusia, yang membuatnya harus bertemu dengan seorang pria bernama Mingyu pemilik salah...