Kondisi tubuh Wonwoo semakin memburuk, tenagan yang harus ia keluarkan perlahan mulai habis, ia terus melangkah dengan memegang selembar sketsa ditangannya, entah dimana sekarang ia berada.
Jalanan yang ia lalui sangat ramai dilalui orang-orang, membuatnya beberapa kali disenggol pejalan lainnya, napasnya mulai tersengal-sengal saat terus melangkah, pandangannya begitu sayu, badannya sudah dipenuhi luka akibat terlalu sering terjatuh.
Wonwoo tidak ingin menyerah, ia yakin akan menemukan emblem sebelum dirinya mati, Wonwoo terus mengeluarkan suara seraknya saat bertanya pada setiap orang yang lewat.
Saat Wonwoo tengah berdiri ditepi jalan, ia menunduk dan meneteskan air mata, merasakan perih pada kedua kakinya yang sudah tidak lagi beralaskan sepatu, sepatunya entah dimana.
Ckittttt Brakk
Wonwoo mengangkat kepalanya ketika mendengar suara keras itu, tepat didepan mata ia menyaksikan sebuah kecelakaan, terlihat dua buah mobil saling menghantam dengan keras, tidak jauh dari tempatnya berdiri kedua mobil itu mengeluarkan asap tebal.
Wonwoo tertatih berjalan mendekat, tangannya masih memegang sketsa, ia melihat ada seorang wanita yang tidak dapat keluar dari mobil itu, wanita itu mengalami luka parah dibagian kepalanya.
"tolong bantu ada wanita didalam sini!!" teriak Wonwoo, ia menggunakan sisa tenaganya.
Wonwoo membuka pintu mobil kemudi "nona apa kau mendengarku?" mencoba mengguncang bahu wanita itu, dan sang wanita hanya menatap Wonwoo tanpa mengeluarkan suara.
Terdengar sudara ricuh yang ditimbulkan sekitar, tak ada yang berani mendekat, Wonwoo berusaha mengeluarkan wanita itu dari mobilnya, karna tak memiliki begitu banyak tenaga saat berada diluar mobil, Wonwoo hanya mampu menyeret wanita itu menjauh dari kemudi.
"Nona apa kau mendengarku? tetaplah buka matamu sampai bantuan datang"
"dia terluka parah"
"astaga kasihan sekali"
"kenapa ambulannya lama sekali?"
"apa tidak ada dokter disini?"
Suara orang disekitar Wonwoo hanya mampu menatap wanita malang itu, tak ada yang berani mendekat karna begitu banyak darah yang mengalir dikepala wanita itu.
Wonwoo terus berusaha agar wanita itu tetap sadar hingga bantuan datang, ia bahkan lupa dimana sketsanya berada.
Wanita yang berada dipelukan Wonwoo itu menaruh sebuah benda disaku celana Wonwoo, tanpa Wonwoo sadari.
Wanita itu berusaha mengangkat tangannya, mencoba menyentuh pipi Wonwoo, dan berkata lirih.
"ma..lai..kat.." setelah mengucapkan itu, sang wanita akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.
Wonwoo hanya bisa menyaksikan wanita itu tanpa berbuat apa-apa, ia memegang tangan wanita itu ketika berusaha menyentuh wajahnya, lalu tersenyum pada Wonwoo dan entah kenapa ketika wanita itu menutup matanya Wonwoo meneteskan air matanya.
Tidak lama kemudian suara ambulan dan pemadam kebakaran tiba ditempat kecelakaan itu, satu persatu korban dibawa dengan ambulan.
"tolong selamatkan dia" kata Wonwoo pada petugas yang mengangkat wanita yang dipeluknya tadi.
"apa kau keluarganya?" tanya salah satu petugas
"tidak.. bukan"
"tapi kau terlihat banyak luka ditubuhmu, kau juga harus kerumah sakit"
"tidak, aku baik-baik saja" Wonwoo melangkah cepat menjauh dari tempat itu, ia masih harus mencari emblem waktunya semakin sedikit.
"sketsaku jadi kotor berlumuran darah begini" Wonwoo sempat mengambil sketsa sebelum pergi dari tempat itu, tapi sketsa itu sudah tidak jelas karna tertutupi bercak darah dan debu.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Angel
FanfictionWARNING 21+ BOY X BOY TIDAK SUKA JANGAN BACA!!! Jeon Wonwoo adalah seorang malaikat, ia ditugaskan menyatukan potongan emblem yang merupakan simbol takdir cinta manusia, yang membuatnya harus bertemu dengan seorang pria bernama Mingyu pemilik salah...