Part 1

7K 264 2
                                    

Disudut dinding yang terbentuk awan putih nan kokoh itu, tampak seorang pria berkulit seputih susu sedang duduk menatap indahnya taman bunga diatas langit, kupu-kupu beterbangan, suara merdu nyanyian burung-burung menambah ketenangan suasana didalam hati.

Para malaikat yang telah melakukan tugasnya akan datang ketaman diatas awan ini untuk menikmati indahnya surga tempat mereka tinggal, begitu pula dengan seorang malaikat bernama Jeon Wonwoo, setelah menyelesaikan tugasnya ia akan duduk tenang ditaman ini.

"Jeon Wonwoo maaf mengganggumu, yang Mulia memanggilmu" ucap seorang malaikat tak bersayap yang datang menghampiri Wonwoo.

Wonwoo adalah seorang malaikat yang memiliki sayap putih, ia adalah malaikat yang diutus untuk turun kebumi, melakukan tugas-tugas yang diberikan pemimpin mereka, ia tidak sendirian, ada begitu banyak malaikat bersayap lainnya yang sama sepertinya.

Ada beberapa malikat juga yang tak memiliki sayap, mereka bertugas hanya diatas awan, malaikat tak bersayap tidak bisa turun kebumi, hanya malaikat bersayaplah yang diperbolehkan turun kebumi.

Wonwoo menatap sang malaikat tak bersayap itu, lalu tersenyum dan beranjak dari duduknya, berjalan mengikuti sang malaikat, menuju singgasana sang pemimpin.

"yang Mulia memanggil saya?" tanya Wonwoo begitu ia sampai dihadapan pemimpinnya.

"Jeon Wonwoo, aku ingin kau menggantikan tugas Yoon Jeonghan" ucap sang pemimpin

"ada apa dengan Jeonghan yang mulia?"

"Jeonghan kembali melanggar aturan langit, ia harus dihukum dalam kurungannya, dan kau akan menggantikan tugasnya kali ini"

Sang pemimpin mengeluarkan sebuah cermin dari balik jubahnya, menampakan sebuat lambang didalam cermin tersebut

"ini adalah sebuah emblem, kau harus menyatukan emblem tersebut, buat dua takdir ini menyatu"

Wonwoo mengerti akan tugas yang diberikan, karena sebelumnya ia pernah melakukan tugas yang sama, mempertemukan dua insan manusia dengan menyatukan potongan emblem sebagai takdir kunci cinta mereka.

"akan saya kerjakan yang mulia"

"tapi kali ini kau harus lebih cepat, jangan sampai kau kehabisan waktu, tugas sebelumnya yang kau terima, kau hampir kehabisan waktu, dan kau hampir kehilangan sayapmu"

Wonwoo mengingat kembali tugas yang ia terima lima tahun yang lalu, tugas yang sama yaitu menyatukan takdir manusia, ia hampir lalai menyatukan takdir itu.

Kala itu Wonwoo turun kebumi sebagai seorang anak remaja, mempersatukan dua insan manusia yang egois tak mengakui cinta masing-masing, merasa kesulitan, akhirnya Wonwoo hampir kehabisan waktu untuk menyatukannya, namun ia tetap berhasil, dan dapat kembali kelangit.

"ingat Wonwoo, jika kau terlalu lama, sayapmu akan layu dan pada akhirnya lenyap, kau tak akan bisa kembali kelangit, setelah kau kehilangan sayapmu kau akan mati, terkubur bersama tanah, dan kau tak bisa terlahir kembali"

"saya akan mengingat itu yang mulia" Wonwoo memberi hormat kepada sang pemimpin, ia berlalu dari tempatnya.

...

"apa kau sangat suka berada di sel ini, sampai-sampai melanggar tugas lagi?"

"tutup mulutmu, jika kau kemari hanya untuk menghinaku, enyahlah Jeon Wonwoo"

Wonwoo tertawa mendengar perkataan malaikat yang ada dihadapannya itu, Yoon Jeonghan.

"kali ini apa yang kau lakukan, sampai-sampai membuat yang mulia mengurungmu?" Jeonghan berdecih kesal saat Wonwoo menyebutkan sang pemimpin mereka.

White AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang