Mingyu masih mengeledah lemarinya mencari beberapa baju yang sekiranya bisa digunakan oleh Wonwoo untuk dirumah.
"hm.. Mingyu kurasa ini terlalu banyak"
Wonwoo yang duduk ditempat tidur Mingyu, merapikan tumpukkan baju yang dikeluarkan Mingyu dari dalam lemarinya, masih menatap Mingyu yang terus memilih pakaian.
"aku tidak sadar jika banyak baju yang jarang kugunakan, kau bisa memakainya, sepertinya aku tak akan menyentuh baju itu jika terus berada didalam lemari"
"trima kasih ini terlalu banyak"
"tidak apa, gunakan saja senyamanmu" Mingyu memberikan senyuman pada Wonwoo, ia lalu ikut duduk ditempat tidurnya membantu Wonwoo merapikan beberapa pakaian untuk dipindahkan ke kamar sebelah yang ditempati Wonwoo.
...
"astaga apa aku tidak salah dengar?"
"menurutmu aku berbohong?"
Mingyu yang duduk dikursi kerjanya terus menceritakan apa yang terjadi antara ia dan Wonwoo selama dikediamannya.
"seorang Kim Mingyu bahkan rela memberikan beberapa bajunya untuk pria tak dikenal yang sekarang tinggal satu atap?"
Mingyu sama sekali tak menjawab pertanyaan berulang-ulang yang dilontarkan temannya itu. Ia hanya fokus menatap barisan tulisan yang ada dilembar kertas putih dihadapannya.
"kau sepertinya bukan Kim Mingyu yang kukenal, ada apa denganmu Kim?"
"Seokmin apa kau tidak memiliki pekerjaan, sepertinya kau sangat santai"
"Eyy.. kau ingin menampung ceritamu sendirian? ayolah, aku penasaran dengan ceritamu bersama gelandangan itu"
"aku tidak digaji untuk bergosip"
"cih.. kau lupa siapa aku? aku akan memecatmu jika kau tak mau cerita"
"terserah"
...
Wonwoo telah mencari hampir seluruh ruangan dan bahkan ia telah menggeledah tas kerja Mingyu, namun tidak membuahkan hasil, ia sama sekali tidak mendapatkan emblem itu, bagaimana caranya Wonwoo mencari potongan emblem yang satunya jika tanpa emblem milik Mingyu, itu akan sangat sulit.
Wonwoo sudah duduk dikursi ruang tamu selama tiga jam setelah ia menyelesaikan pekerjaan rumahnya, ia duduk dan terus mengulang memorinya mengingat bagaimana ia merasakan cahaya emblem yang ada pada Mingyu saat pertama kali bertemu.
Wonwoo memutuskan untuk berdiri lalu mengelilingi rumah Mingyu sekali lagi, berharap ia mendapatkan petunjuk dimana letak emblem itu.
Mata Wonwoo tiba-tiba saja fokus pada satu pintu berwarna coklat yang dihiasi ukiran Belanda yang sangat rumit, jika dingat ia memang belum memasuki ruangan tersebut.
Dengan langkah pasti, Wonwoo meraih gagang pintu itu lalu mendorong perlahan, matanya terfokus pada isi didalam ruangan.
"aku tidak tahu ternyata Mingyu memiliki ruang kerja"
Wonwoo masuk perlahan lalu mengamati ruangan itu, ia melangkah menyusuri satu persatu benda yang ada didalamnya, ada rak buku yang dipenuhi buku berbeda ukuran dan ketebalannya, ditengah ruangan itu ada meja dan kursi yang pasti digunakan Mingyu jika sedang bekerja.
Wonwoo menyentuh rak buku yang ada disampingnya, membaca tiap alfabet yang terukir pada buku itu. tak lama ia ingat emblem yang harus dia temukan
"mungkin ada disini" Wonwoo mulai menggeledah setiap benda dari ruangan itu, berharap ia menemukan apa yang ia cari.
Satu jam Wonwoo habiskan waktunya diruangan itu, hasilnya tetap nihil, ia benar-benar tidak dapat menemukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
White Angel
FanfictionWARNING 21+ BOY X BOY TIDAK SUKA JANGAN BACA!!! Jeon Wonwoo adalah seorang malaikat, ia ditugaskan menyatukan potongan emblem yang merupakan simbol takdir cinta manusia, yang membuatnya harus bertemu dengan seorang pria bernama Mingyu pemilik salah...