Part 11

2.3K 200 1
                                    

"haruskah aku berucap begitu?" lalu Mingyu kembali menyusun buku-bukunya, tidak perduli pada Taehyung, karna yang ia lihat hanya tangan Taehyung yang terlihat tidak memegang apapun.

"a-apa? kau tidak bisa melihatnya?" Taehyung menatap tangannya yang memegang satu helai bulu sayap milik Wonwoo "ini.. ini benar-benar tidak bisa kau lihat?"

Taehyung kemudian berjongkok didepan Mingyu kembali mengarahkan helaian sayap itu pada sepupunya.

"aku justru melihat lelucon ditanganmu, membuatku ingin tertawa sampai mati" ucap Mingyu yang setelahnya beranjak dari posisinya lalu keluar dari ruangan itu meninggalkan Taehyung yang menatap tak percaya pada tangannya.

"Mingyu benar-benar tidak bisa melihatnya?"

Mingyu berjalan memasuki kamarnya melihat Wonwoo yang sepertinya juga baru masuk kekamar dengan membawa beberapa pakaian yang ia ambil dimesin pengering.

"Taehyung membuat khayalan gila dikepalanya, maaf jika kau terganggu Wonwoo" ucap Mingyu, pria itu duduk disamping Wonwoo membantunya melipat beberapa handuk kecil.

"tidak apa Mingyu, mungkin dia sedang bercanda denganmu" Wonwoo tersenyum pada Mingyu, untung saja Mingyu tidak bisa melihat sayapnya, jika itu terjadi maka tugasnya sudah pasti gagal, kemungkinan besar Mingyu akan mengusirnya jika tahu siapa Wonwoo.

...

"Hong Jisoo?"

"Yang Mulia.." Jisoo sedang menunggu Seokmin ditaman dekat apartemennya, ia melihat Seokmin tadi keluar dari rumahnya

Saat tengah menunggu Seokmin, Jisoo kedatangan tamu besar dihadapannya, sang pemimpin.

"aku memberikan waktu yang cukup lama untukmu, tapi sepertinya pergerakanmu tidak menunjukkan hasil sama sekali"

Jisoo yang tertunduk mendengarnya, pemimpinnya benar, ia merasa tidak maju sedikit pun dari langkahnya semula

"aku akan memberimu waktu sedikit lagi, jika kau tetap tidak berhasil, kau harus kembali kelangit, jika tidak maka sayapmu akan musnah dan kau akan mati"

"tapi jika aku kembali artinya roh ini tidak akan pernah terlahir kembali"

"kita tidak bisa mengubah takdir manusia, jika jalannya seperti itu maka manusia harus menerimanya"

Jisoo mengambil sesuatu dari dalam sakunya, menatap iba benda kecil itu.

"bukan salah mu jika istri dari orang itu memutuskan bunuh diri, kita hanya bisa melihat kapan orang itu akan menerima ajalnya sesuai garis takdir" ucap sang pemimpin "tapi kita tidak bisa melihat takdir manusia yang terputus karna ulahnya sendiri dengan bunuh diri"

"aku akan berusaha sedikit lagi, jika memang tidak ada kemungkinan apapun aku akan kembali kelangit"

"jika kau akan kembali, berikan roh itu pada pria itu, meskipun kita tahu roh itu tidak akan pernah terlahir kembali, tapi setidaknya pria itu tidak sendirian"

Seokmin yang kembali dari minimarket tidak sengaja melihat Jisoo ditengah taman berdiri menundukkan kepalanya, seperti menatap telapak tangannya

"wanita itu apa lagi yang dia lakukan seorang diri disana?" ucap Seokmin pada dirinya sendiri, tidak begitu perduli dengan Jisoo, Seokmin melanjutkan langkahnya memasukki gedung apartemennya.

...

"kau tidak tidur?"

"hm.. aku belum mengantuk" Wonwoo yang sedari tadi tidak dapat memejamkan matanya menoleh pada Mingyu yang berbaring disampingnya, pria itu menyadari dirinya yang masih terbangun.

White AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang