Part 14

2.1K 203 5
                                    

Mingyu tak bisa memejamkan matanya, ia sudah mencoba untuk tidur dari beberapa jam yang lalu, tapi tetap tidak bisa.

Sesuatu yang berada disampingnya membua MIngyu tak bisa melepaskan pandangannya, pada akhirnya sulit membuatnya tertidur, ia ingin terus menatap wajah itu, wajah yang tertidur pulas, tepat berada disampingnya, wajah yang membuat Mingyu kehilangan kewarasannya entah sejak kapan.

Mingyu bisa melihat dengan jelas bentuk wajah itu, bulu mata yang lentik, hidung mancung, garis rahang yang tegas bahkan bibir berwarna pink yang sempat beberapa kali ia kecup.

Mingyu tersenyum mengingat apa yang ia lakukan pada Wonwoo beberapa kali ia hampir kehilangan kendali.

Mingyu mencoba memasukkan tangannya disela leher Wonwoo, mendekatkan tubuhnya pada pria disampingnya itu, merengkuh tubuh Wonwoo untuk didekapnya.

Mingyu menaikkan selimut untuk menutupi tubuh keduanya, menarik tangan Wonwoo untuk memeluk pinggangnya, membuat wajah Wonwoo berada didadanya.

Tersenyum dengan hangat, malam ini Mingyu bisa tidur dengan nyenyak, ia bisa membuat Wonwoo berada didalam pelukannya.

Wonwoo terlihat sama sekali tak terganggu dengan pergerakan Mingyu, masih setia dengan dunia mimpinya membiarkan MIngyu memeluknya malam ini.

"keinginanku dilabirin tadi apakah bisa terkabulkan?"

"aku ingin kau menjadi takdir hidupku Jeon Wonwoo"

"aku berharap malaikan mau berbaik hati mendengarkan permohonanku"

Mingyu berucap sebelum ia memejamkan matanya masuk kedalam dunia mimpinya malam ini.

...

Mingyu terbangun dari tidurnya, mengerjapkan matanya menoleh kesampingnya, yang ia ingat tadi malam ia memeluk Wonwoo dalam tidurnya, tapi kini Wonwoo sudah tidak ada ditempat tidurnya, pasti terbangun lebih dulu.

Mingyu mengulaskan senyuman pada bibirnya mengingat bagaimana kemarin ia berhasil menggenggam tangan Wonwoo dan memeluk pria itu dalam tidurnya.

Mingyu bangun dari posisi nyamannya, lalu membersihkan dirinya bersiap memulai hari sibuknya pagi ini.

Setelah selesai merapikan bajunya, Mingyu berjalan keluar kamar, dan mendapati Wonwoo tengah sibuk dengan dapurnya.

MIngyu berdiri cukup lama menatap punggung Wonwoo, sepertinya Wonwoo tidak menyadari Mingyu yang berada dibelakangnya.

Mingyu tersenyum memperhatikan setiap gerak Wonwoo, lalu ia berjalan mendekat pada pria itu, berdiri sangat dekat dibelakang Wonwoo, menyelipkan kedua tangannya dipinggang ramping Wonwoo, memberikan pelukan dipagi hari.

Wonwoo yang terkejut merasakan tiba-tiba tubuhnya dipeluk hampir menoleh kebelakang, tapi Mingyu menahannya membuat Wonwoo tetap berada diposisinya.

Mingyu meletakkan dagunya pada pundak Wonwoo, menghirup aroma pria dalam dekapannya itu.

"em.. Mingyu?" Panggil Wonwoo singkat

"biarkan seperti ini sebentar" ucap Mingyu sebelum mengecup bahu pria kurus didekapannya itu.

"aku sedang memasak"

"lanjutkan saja" MIngyu tidak mau melepas dekapannya, ia masih ingin menikmati momen ini bersama Wonwoo.

Ceklek

"euww.. bermesraan dipagi hari hah?" suara Taehyung yang baru saja keluar dari kamarnya menyadarkan keduanya.

"aku lupa masih ada Taehyung dirumah ini, aku akan mengusirnya, dia bisa menjadi pengganggu" ucap MIngyu lalu melepaskan pelukannya dan berjalan kearah meja makan.

White AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang