"kupikir dulu aku benar-benar menghilangkannya, tapi sekarang kau sama sekali tidak jujur padaku, kau berusaha mengambilnya dariku"
"MIngyu.."
"katakan padaku apa sebenarnya tujuanmu datang kerumahku?"
"aku tidak bisa mengakatannya"
Wonwoo memejamkan matanya sekilas, jika ia memberitahu MIngyu tujuannya maka Mingyu pasti akan menolak bertemu takdirnya, karna MIngyu telah jatuh pada Wonwoo.
"aku mengerti, harusnya sejak awal aku tidak menerimamu dirumahku"
"aku minta waktu sedikit saja, aku akan menjelaskannya pada mu Mingyu"
"tidak perlu.. sekarang sudah sangat jelas kedatanganmu sangat tidak baik"
"aku akan menjelaskannya padamu, kumohon percaya padaku"
Semula Mingyu mengalihkan pandangannya dari Wonwoo, saat mendengar Wonwoo meminta percaya padanya itu membuat mata MIngyu kembali menatapnya lebih tajam
"percaya padamu? aku bahkan menunggu lama dan mencoba percaya padamu, tapi kau tidak menjelaskan apa-apa" Mingyu berdiri dari duduknya, ia mengusak wajahnya dan mengacak rambutnya "sekarang kepercayaanku hilang, aku sama sekali tidak bisa percaya padamu lagi"
"Mingyu kumohon.."
"serahkan kepingan perakku sekarang"
"aku ingin meminjamnya sebentar lagi MIngyu, aku janji akan mengembalikannya"
"apa? meminjam? kau bahkan tidak ingin mengembalikan benda itu dan bilang meminjam?"
"aku hanya perlu waktu sedikit lagi, sebentar saja.."
"aku benar-benar kecewa padamu Jeon Wonwoo" Mingyu menghela napasnya berat sebelum melanjutkan kalimatnya "berikan benda itu, setelahnya kau bisa mengemasi barangmu dan pergi dari sini"
"MIngyu.." Wonwoo mencoba meraih tangan Mingyu berusaha meyakinkan pria itu
"berikan sekarang dan pergilah Wonwoo!!" tegas MIngyu
Wonwoo meneteskan air matanya begitu MIngyu menghentakan tangannya mmbuat Wonwoo sedikit mundur kebelakang "maafkan aku.."
Wonwoo mengambil emblem yang ia simpan disaku celananya lalu menyerahkannya pada MIngyu
"cih.. kau mengatakan tidak melihatnya, tapi kau menaruhnya disakumu?" setelah MIngyu mengambil emblem ditangan Wonwoo ia membuka pintu kamarnya lebar "keluarlah, dan jangan pernah muncul lagi dihadapanku"
Wonwoo yang menitikkan air matanya berjalan gontai kearah pintu, ia menatap pada MIngyu, tetapi MIngyu sama sekali tidak mau menatapnya.
Begitu Wonwoo sudah berada diluar kamar, MIngyu segera menutup pintu kamarnya dan mengunci pintu itu mengabaikan Wonwoo yang masih berdiri didepan pintu.
...
"MIngyu kau sudah bangun? ayo sarapan dulu" Wonwoo tersenyum kearah MIngyu yang baru saja keluar dari kamarnya.
Mingyu menatap tajam pada Wonwoo, ternyata Wonwoo tidak pergi dari rumahnya, pria itu justru masih menyiapkan sarapan untuknya, dan lihatlah wajahnya tersenyum saat menyambut MIngyu.
"Saat aku pulang nanti aku ingin kau sudah angkat kaki dari rumahku, jika kau masih disini terpaksa aku menyeretmu keluar!" MIngyu mengatakan kalimat itu dengan tegas, setelahnya ia meninggalkan Wonwoo yang mematung ditempatnya
"sekarang bagaimana caraku menemukan takdirmu MIngyu?" Wonwoo terduduk dikursi, ia kembali menangis, kini Wonwoo merasa bersalah dan khawatir ia tidak bisa menemukan takdir cinta milik MIngyu, sementara itu sayapnya sudah berubah warna seutuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Angel
FanfictionWARNING 21+ BOY X BOY TIDAK SUKA JANGAN BACA!!! Jeon Wonwoo adalah seorang malaikat, ia ditugaskan menyatukan potongan emblem yang merupakan simbol takdir cinta manusia, yang membuatnya harus bertemu dengan seorang pria bernama Mingyu pemilik salah...