Sedih memang mengahadapi kenyataan yang tak sesuai perkiraan, mencintai seseorang dengan ketulusan penuh berharap jika cintanya pun sama tulusnya dengannya, namun nyatanya ketulusan tidak selamanya di balas ketulusan, adakalanya pengkhianatan lah yang di dapat..Seperti Krystal mencintai laki-laki yang sudah dua tahun dia pacari, begitu percaya juga sangat tulus namun malah sakit karena pengkhianatan lah yang ia dapat..
Mengabaikan perkataan jujur seseorang yang baru ia kenal, sebab lebih percaya pada waktunya yang lebih lama bersama sang kekasih, padahal waktu lamapun tak menentukan seseorang lebih baik dari yang baru di kenal..
Krystal menyadari itu dan begitu menyesalinya, kenapa hatinya begitu bodoh percaya pada sebuah cerita karangan yang di buat L lalu tak bisa melihat fakta yang di katakan begitu jujur oleh Amber..
Lalu apa yang bisa ia lakukan selain meminta maaf, meski malu dan sungkan namun perdebatan hatinya tak akan pernah usai jika dia hanya diam membiarkan jarak mereka terus jauh akibat kesalahan pahaman..
Krystal memberanikan diri menghampiri Amber yang tengah tenang duduk di bawah pohon sambil membaca sebuah buku, menepiskan rasa malunya demi sebuah penerimaan maaf..
Setelah beberapa hari akhirnya dia baru bisa menemukan keberaninnya hari ini, tidak ingin mundur lagi tidak perduli jika Amber malah akan marah atau mendiamkan nya dia hanya ingin meminta maaf, dan di maafkan, dan berharap hubungan yang sebelumnya renggang bisa kembali baik lagi seperti sebelum kesalahpahaman itu muncul..
"Oppa?".. ucapnya ragu takut Amber akan langsung pergi saat melihatnya..
Amber yang tadinya serius membaca buku merasa terusik dengan sebuah suara yang memanggilnya,, mendongkak melihat siapa orang yang telah mengganggu kegiatannya..
Datar tatapan itulah yang Krystal terima saat mata mereka saling beradu pandang..
Krystal sudah gemetar saat mendapat tatapan seperti itu, ingin sekali berlari pergi karena sudah tak bisa lagi berucap merasa lidahnya kelu untuk menyampaikan maksudnya..
"Boleh aku duduk!"tidak dia tidak boleh takut dia harus bicara meski akan sulit untuk mengucapkan setiap katanya..
Amber menggeser sedikit posisinya dan memberikan tempat untuk Krystal..
Krystal meremas tas di pangkuannya, bibirnya belum juga bersuara dia masih berusaha menetralkan hatinya yang tiba-tiba saja terasa nyeri ntah kenapa dia seperti tidak mendapatkan sambutan yang ia harapkan, padahal jika dia berpikir ini memang wajar..
"Mau bicara apa?"tanya Amber yang jengah karena sedari tadi Krystal hanya diam..
Krystal semakin meremas kuat tasnya, bahkan wajahnya terus menunduk tak berani menatap Amber..
Ia menggigit bibir bawahnya sebelum mengucapkan apa yang ingin ia sampaikan
"maaf!"..kata itulah yang keluar dari mulutnya, kata yang begitu sulit untuk ia ucapkan sedari tadi, sebuah kata yang di iringi Air mata yang tiba-tiba saja keluar..
"Maaf? Untuk apa?"..
Krystal mendongak dan melihat Amber"maafkan aku!" Ulangnya lagi tak menjawab pertanyaan Amber dan kini airmata itu lebih derasnya keluar ..
Amber tersenyum menatap lurus kedepan bahkan dia melihat wajah Krystal yang sudah di penuhi airmata"maaf untuk apa krys? Kamu tidak perlu meminta maaf, karena tidak ada yang perlu aku maafkan darimu!"kali ini wajahnya beralih kesamping dan membuat kini mereka saling berhadapan..
"Oppa~!"lirih Krystal dia tidak sanggup melihat wajah Amber, kenapa wajah itu begitu tenang sedang dirinya begitu gugup..
Dan senyum itu seolah semakin menambah perih di hati Krystal"itu hal yang wajar, saat kamu lebih mempercayai seseorang yang kamu cintai!"ujarnya dengan senyum yang tak pernah hilang"seseorang sepertiku yang baru kamu kenal tidak akan mampu membuat hatimu yakin untuk lebih percaya, ketimbang dia yang begitu kamu cintai!" Kata-kata itu begitu sakit di dengar Krystal.. ia menyesali apa yang ia ucapkan di tengah pertengkaran mereka dulu..
KAMU SEDANG MEMBACA
COME BACK TO ME AGAIN
Fanfiction"Oppa saranghae!! "jangan memanggilku Oppa, sudah kubilang aku adalah perempuan" "tidak perduli pokonya Oppa saranghaeeeee...!!! "dasarr!!