Sad:)

746 45 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pizza meninggalkan room chat nya dengan Devar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pizza meninggalkan room chat nya dengan Devar.

Kalian ingat Devar? Kalau ga ingat baca lagi part Devarmas Agistana.

"Duh cape banget gile" ucap Pizza merenggang persendian nya di dalam kamar nya. Tak lama terdengar ketukan pintu dari luar.

"Siapa?" Teriak nya.

"Gue pacar Lo"

"Lewatin aja mas, lagi gabutuh jasa mas soal nya" ucap Pizza bercanda, dengan hati yang tak tega, Leo menghapus bekas air mata nya dengan segara.

" Udah siap kan? Gue masuk yaa" ucap Leo yang sudah mempersiapkan mental agar tidak menangis ketika melihat wajah polos Pizza yang saat ini belum mengetahui kalau orang tua nya sudah tiada. Leo sengaja tidak memberi tahu alasan mengapa mereka pergi ke rumah Pizza saat ini.

" Masuk aja ga dikunci ko" dengan tatapan heran Pizza memandang Leo dari atas sampai bawah, lalu iya tertawa terbahak bahak tanpa henti.

" Kenapa ketawa?" Ucap Leo lembut.

" Lo mau kemana anjirrr?? Kek mau ngelayat mayat aja" ucap Pizza memegang perutnya yang mulai sakit akibat tertawa terlalu lama.

"Yaudah ayok, udah siap kan" Dengan kekuatan mengahan tangis Leo sekali lagi berkata dengan lembut.

" Lo ngapa si jadi aneh gini? Biasa nya aja ngegas Mulu" ucap Pizza lalu mereka berdua keluar kamar dan pergi menuju rumah Pizza.

****

Perjalanan Sunyi tanpa cerita, tanpa candaan, tanpa perkelahian yang biasanya mereka lakukan.

"Le Lo kenapa si dari tadi aneh, emang kenapa si? Gue ya bikin salah sama Lo? Kalau iya gue minta maaf." Ucap Pizza menatap Leo dengan lekat. Namun Leo tak menjawab melainkan ia hanya menggeleng kan kepalanya.

"Ko kok Lo nangis, kenapa sii cerita sama gue" pertanyaan itu tak dijawab oleh Leo karna mereka berdua sudah sampai di perkarangan rumah Pizza.

Ketika Pizza hendak keluar mobil Leo langsung menarik pergelangan tangan Pizza dan membawa tubuh mungil itu kedalam pelukan nya.

" Leo kenapa? Cerita sama gue"

" Gue gapapa ko, Lo yang kuat ya, gue akan selalu ada buat Lo" setelah mengucapkan itu Leo melepaskan pelukannya dan mereka berdua keluar dari mobil.

" Ini kenapa si banyak banget orang dirumah gue?" Ucap Pizza heran dengan kondisi rumah nya yang kedatangan banyak orang, dan satu lagi kenapa mereka pada pakai baju hitam. Pertanyaan penuh yang terlintas di otak Pizza saat ini.

" Kok ini ada bunga bunga segala" ucap nya lagi, dan tak lama Tante Indah mama nya Leo keluar dari rumah dan langsung memeluk Pizza dengan deraian air mata yang tak bisa di bendung lagi.

" Ini kenapa si Tan? Kok rame banget gitu dan Tante kenapa nangis?" Ucap Pizza yang mulai tak enak perasaan.

"Bunda sama ayah kamu hiks hiks" tak sanggup lagi Indah melanjutkan ucapan nya.

"Bunda sama ayah kenapa Tan?" Ucap Pizza panik yang menggoyang kan lengan Indah dengan tak sabaran.

" Mereka kecelakaan pesawat dan jasad mereka belum ditemuin" kini Leo lah yang menjawab pertanyaan Pizza.

"AHAHAHAHAH NGEPRANK NYA GAGAL! KETAUAN GUE KALIAN BOONG!" dengan dipaksakan Pizza tertawa dengan keras. Leo tak mampu lagi mengekspresikan diri nya seperti apa, setelah melihat keadaan Pizza yang tak bisa dibilang baik baik saja.

" Anak sama emak sama aja, sama sama jago ngeprank" tutur Pizza lagi, tapi kali ini dengan penuh deraian air mata.

" Duh Tante si aku jadi ketipu gini" ucap nya menyapu air mata nya dengan kasar.

Tanpa aba aba Leo memeluk tubuh mungil yang rapuh itu.

Dengan suara yang gemetar mengatakan secara perlahan kepada Pizza

"Za kita serius, Lo yang kuat, gue ga bisa liat Lo gini, Lo ketawa palsu gue bisa denger itu. Gue selalu ada untuk Lo Za" setelah mengucapkan itu tubuh Pizza langsung lemes, kaki yang gemetaran, bibir yang tertutup rapat, air mata yang tak bisa lagi ia tahan untuk tak keluar.

"Lo serius?" Tanya nya dengan tak kalah gemetar.

Leo mengangguk tanpa suara, detik berikutnya tubuh Pizza merosot dari pelukan Leo, ia pingsan, ia tak mampu menerima keadaan, ia tak sanggup menghadapi semua ini.



















Woy jumpe lagi sama akuhhhh, gimana dirumah aja? Pasti bosan kan? Sama aku juga🤣,
Mending hilangin bosan kalian dengan membaca part kali ini.

Maap kalau banyak typo, karna aku ngetik langsung publis.

Lopyu kalian yg #dirumahaja.

BECAUSE YOUR NAME [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang