Dalgona Coffee Ice

6.6K 339 19
                                    

#Mahkota_yang_Terenggut

Dalgona Coffee Ice

Siang ini terik mentari begitu cetar membara. Udara terasa sangat panas. Berkali-kali Nabila mengeluh kepanasan. Padahal wanita hamil tua itu sudah memasang pendingin udara dengan temperatur yang cukup rendah. Namun, rasa gerah masih saja ia rasakan.

Merasa bosan seharian menghabiskan waktu di kamar, Nabila memutuskan untuk ke luar ruang. Teras rumah adalah tempat yang ia pilih. Wanita itu duduk di kursi teras sembari menatap bunga-bunga cantik di pot. Angannya melayang jauh. Wanita itu memikirkan bagaimana nasibnya setelah melahirkan. Akankah tetap bertahan dengan Sabiru atau kembali pada keputusan awal, yaitu bercerai jika bayinya sudah ke luar.

Ketika hatinya tengah dilanda kegalauan, sebuah tangan meremas bahunya. Nabila menoleh. Sabiru melempar senyum simpul padanya. Tangan pria itu memegang dua gelas berisi minuman dingin.

"Apa ini?" tanya Nabila ketika Sabiru mengangsurkan gelas itu padanya.

"Es yang lagi viral. Dalgoda ice coffe." Sabiru menjawab dengan tenang. Dirinya ikut duduk di samping sang istri, lalu mulai menyeruput es buatannya. "Ayo diminum! Seger banget. Cocok untuk menghalau dahaga di terik seperti ini," suruh Sabiru lembut karena dilihatnya Nabila tidak segera minum.

Nabila diam saja. Namun, perlahan dia menyesap minuman tersebut. Tiba-tiba mata wanita itu terbelalak. Sabiru panik.

"Kenapa, La? Apa yang terjadi?" Sabiru memandang Nabila dengan cemas. Nabila masih setia bungkam. Akan tetapi, wanita itu meneguk sampai habis minuman dalam gelasnya dengan rakus.

Nabila menggeleng pelan. Sambil menyengir dirinya berucap, "Gila ... minuman buatanmu seger banget." Senyum Nabila semakin lebar. "Dan ... baby-nya bilang ... dia minta lagi," lanjut Nabila sembari menunduk. Mungkin dia malu.

Sabiru tersenyum geli. Lelaki itu mengangkat dagu Nabila. Wajahnya mulai mendekat.

"Mau ngapain?" tanya Nabila menjauhkan wajah.

Namun, Sabiru terus saja mendekatkan wajah. Ketika tangan Nabila menutup mukanya, Sabiru menurunkan tangan wanita itu yang menutupi pandangannya.

"Mulutmu belepotan. Sini aku bersihkan," ujar Sabiru kalem. Dengan tenang, jarinya mulai mengusap bibir Nabila untuk menghapus sisa-sisa minuman yang masih menempel pada bibir tipis sang istri.

Namun, matanya terus saja menatap lekat netra sang istri. Membuat Nabila merasa kikuk. Tak kuasa melawan tatapan intens Sabiru, Nabila menunduk. Kembali Sabiru mengangkat dagu Nabila untuk menatapnya.

"Nih ... habiskan saja punyaku. Aku gak mau anakku ngileran nantinya," ujar Sabiru lembut seraya menyodorkan gelas minumannya pada Nabila.

Nabila tersenyum malu. Wanita itu menerima pemberian gelas dari suaminya dengan meringiskan bibir. Masih dengan menyengir, Nabila kembali menyeruput es buatannya buatan Sabiru.

'Gokil ... es ini enak bangetttt. Ah ... kalo setiap hari aku dibikinnin minuman seperti ini, pasti aku sangat bahagia.' Nabila membatin.

"Kalo kamu suka, setiap detik aku bersedia membuatkan minuman itu untukmu, La," ujar Sabiru seolah membaca isi hati Nabila.

"Gak usah! Emang gak ada kerjaan lain apa? Ampe mo bikinin minuman ini setiap detik," sela Nabila datar.

Wanita bangkit berdiri, lalu melenggang masuk ke kamar. Meninggalkan Sabiru yang mendesah kecewa melihat sikap Nabila.

Fin.

He he he

Nyebelin banget ya Nabila? Masih ada waktu 4 hari lagi lho masa Po-nya. Yuk ah hubungi nomer wa ku 082226806109 yang mau peluk si kepala batu Nabila. Kalo mau irit ongkir, aku bisikin marketernya. Lav yu ol. Stay home aja yahhh😘

Mahkota yang Terenggut (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang