CHAPTER 20

1.5K 64 6
                                    

"Widih widih widih, ada apa nih? Sepertinya ada yang beda dari mereka berdua?"

Axsel dengan segala mulut ember nya menggoda gue dan Akbar yang sedang duduk hadap hadapan sambil minum Pop Ice.

"20.49 ekheum," Axsel sengaja berdeham sambil memainkan kedua alis nya.

Gue yang terkejut karna Axsel tau kode tersebut pun langsung memelototi Akbar.

Ini pasti kerjaan dia, fix.

Sherli, Roni dan Kirey yang merasa bingung hanya bisa menggaruk kepala.

"Lo kenapa sih Xell? Gajelas banget, plis deh gausah malu maluin diri sendiri." Roni menoyor kepala nya.

"Yeh sorriihh, lo lo pada belom pada tau sih haha. Emang diantara temen temen kelas gue, cuman gue yang tau segala nya. Up to date, tekedet tekedet."

"Apaan sih apaan? Ah elah lo kalo ngomong bikin gue emosi, males makanya gue denger lo ngomong." Kirey melempar tempat pensil Sherli.

"Yeuh kalem dong bep," ia berdiri sambil dengan kedua tangan masuk ke saku celana nya, "Kheum kheum."

"Kham kheum kham kheum, lama lama gue gorok tenggorokan lo ya!" Sherli menunjuk Axsel dengan jari nya.

"Yah di potong potong mulu, orang mau ngomong juga."

Gue yang tau apa yang akan Axsel omongin pun langsung menendang nendang kaki Akbar dari bawah meja. Dengan kode dari tatapan gue, Akbar berdiri.

"Hahhh, Xell, em ... Mau baso ga? Gue traktir plus es teh manis dua gelas."

Axsel tersenyum miring sambil melihat ke arah gue, dengan so cool gue memalingkan muka ke tembok.

"Gue ga di traktir juga Bar?" Roni ikut ikutan.

"Heuh lo ga tau apa apa gausah ikutan!" Ucap Axsel sambil menggandeng tangan Akbar, "Yaudah hayuk lah baso juga gapapa."

Axsel benar benar bajingan.


"Lo bisa tau dari mana bangsat." Geram Akbar sambil menonton Axsel yang asik makan baso.

"Tahan, gue ngunyah dulu," ucap nya sambil mengunyah dengan cepat. "Gue tau sendiri."

"Hah?"

"Gue liat dari chat-an lo semalem, ga sengaja liat sih sebenernya."

"Coba jelasin semuanya, gue mau denger."

Axsel menipiskan bibir nya dan menyeruput es teh manis yang sisa setengah gelas sampai habis.

"Tadi pagi hp lo 'kan ada di atas meja, nah pas banget lo sama Roni lagi pada ke WC, yaudah lah gue diem diem buka hp lo buat hospotan. Eh, tapi belum juga gue nyambungin, ada notif dari Kirana."

"Gue kaget dong nama kontak nya Kirana berubah, dan yaudah lah akhirnya gue baca bacain chat-an lo berdua, tamat."

Akbar sudah siap untuk menoyor kepala Axsel, "Bangsat lo Xell! Kelakuan lo haram jaddah. Pantesan Kirey ogah sama lo!"

Axsel hanya cekikikan tanpa rasa berdosa, "Eh iya Bar, lo tau 'kan udah berapa lama gue ngincer si Kirey?"

"Dua tahunan, ngapa emang?"

"Begini Bar," Axsel menjeda kalimat nya. "Tolongin gue lah buat jadian sama si Kirey."

"Lah? Emang gue siapa nya lo?"

"Buset kejem amat sih, please lah bantuin gue."

Akbar pura pura berfikir, ia mengetuk ngetuk meja dengan jari nya, "kan, abis ujian bakal ada pensi tuh ya? Gimana kalo lo manfaatin kesempatan itu buat nembak Kirey?"

MY PERFECT BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang