Chapter 3

5.4K 338 2
                                    

Pagi ini Digo buru-buru menuju kampus. Kalo sampai telat, bisa-bisa dia gak boleh ikut kuis.

Sesampai di kampus, Digo langsung berlari menuju kelasnya.

Hanya selisih beberapa saat ia duduk, sang dosen sudah masuk dan mulai membagikan soal.

Dua jam berlalu, kini Digo berjalan menuju ruang praktikum.

Pada saat melewati kantin, dilihatnya Sisi sedang menikmati makan siang bersama seseorang.

Hei... Kaya nya pernah lihat cowok itu, tapi dimana ya? Batin Digo mengamati lebih teliti, Hah... Itu kan Kenzo teman SMP Sisi! Kok dia bisa ada disini?

Digo menatap Sisi yang terlihat asyik ngobrol dengan Kenzo. Sesekali tertawa bareng, sesekali Sisi memukul pelan bahu Kenzo dan sering sekali Sisi tersenyum lucu pada Kenzo.

Digo melangkah hendak menghampiri mereka ketika seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Bro, barengan ke lab nya. Gue satu kelompok sama lo aja ya, soalnya praktikum yang ini gue agak eneg ama dosennya," ajak Genta temen seangkatannya.

"Lo itu dari dulu gak berubah ya? Kalo pas praktikum kebanyakan nebengnya!" Digo mencibir.

"Ya bukan nebeng, tapi kerjasama yang baik," sahut Genta membetulkan.

"Kerjasama apanya?"

"Ya lo yang kerja, gue yang sama in hasilnya... Hehehe..."

Digo mengerucutkan bibirnya dan menoleh melihat ke arah Sisi lagi. Tapi, lho kok gak ada? Kemana mereka? Huh... Gara-gara Genta, ia jadi kehilangan Sisi.

Digo berjalan menuju laboratorium dengan mata jelalatan kesana sini mencari sosok Sisi dan Kenzo, tapi sampai ia di depan laboratorium Sisi gak juga nampak.

........

Praktikum kali ini terasa sangat lama buat Digo.  Pikirannya tidak fokus. Sisi kemana ya? Apa masih sama Kenzo?

Sedetik setelah jam praktikum selesai, Digo buru-buru meraih tasnya.

"Bro, beresin ya. Gue ada perlu!" kata Digo pada Genta yang sudah membuka mulutnya hendak protes, tapi Digo sudah kabur duluan.

Digo menyusuri lorong kampus, melongok ke perpustakaan, melihat ke kantin, ke ruang dosen. Digo tidak menemukan Sisi.

Dibukanya hp nya, siapa tau Sisi mengirim pesan. Ternyata hp nya lowbat. Siaaaalll.... Rutuk Digo kesal.

Setengah berlari Digo menuju ke mobilnya.

Digo langsung tancap gas menuju rumah Sisi.

Sesampai di depan rumah Sisi dilihatnya sebuah mobil terparkir di sana.

Digo turun dan langsung masuk. Di ruang tamu didapatinya Kenzo sedang duduk sendiri.

"Siiii...." teriak Digo yang langsung nyelonong masuk ke dapur. Digo memang sudah terbiasa keluar masuk rumah Sisi dengan bebas.

Kenzo yang melihat Digo main masuk tanpa permisi mengerutkan kening.

Digo yang melihat Sisi sedang membuat es sirup untuk Kenzo segera mengambil gelas dari tangan Sisi dan meneguknya sampai habis.

Sisi melotot.

"Ih Digo! Bikin sendiri bisa kan? Itu gue bikin buat Kenzo!" teriak Sisi kesal menghentakkan kakinya.

"Gue haus Si, ya udah lo bikinin lagi sana," jawab Digo dengan entengnya.

Sisi cemberut, tangannya disedekapkan. Matanya menatap Digo kesal.

"Mmm.... Ngambek nih? Ya udah gue aja yang bikinin minum buat Kenzo," kata Digo mengambil gelas es sirup yang barusan diminumnya, mengisinya dengan sirup dan air es dan meletakkannya di baki.

"Tunggu!" Sisi menghalangi Digo yang akan ke ruang tamu memberikan minum buatannya pada Kenzo.

"Kenapa?" tanya Digo cuek.

"Ih... Lo jorok banget sih? Itu gelasnya kan udah bekas lo? Masa mau lo kasih ke Kenzo sih?" kata Sisi hendak mengambil gelas dari baki yang dibawa Digo. Digo mengangkat bakinya tinggi tinggi sehingga Sisi tidak bisa meraihnya.

"Apaan sih! Biarin aja, dia gak tau ini," ujar Digo asal.

"Digoooo..... Sini minumnya.... Jangan dikasih ke Kenzo. Itu gelas udah bekas lo.... Gue bikinin yang baru nih..." Sisi mengambil gelas yang baru dan membuat es sirup yang baru. Tapi lagi lagi Digo mengambil dan meminumnya, lalu segera keluar ke tempat Kenzo duduk.

Sisi buru-buru mengikuti dari belakang.

"Nih minum lo, kasian Sisi udah repot repot bikin. Diminum dong," suruh Digo pada Kenzo.

Kenzo mengambil gelas itu dan meminumnya.

Digo senyum-senyum jahil sementara Sisi hanya terpaku sambil menutup mulutnya melihat Kenzo meminum es sirup buatan Digo hingga tak bersisa.

Sisi menyikut rusuk Digo. Digo menoleh sambil mencibir.

"Gimana es bikinan Sisi? Seger gak?" tanya Digo mengambil Kenzo.

"Enak kok, cuma sedikit kemanisan. Liat lo aja udah manis, Si. Jadi lain kali ngasih sirupnya jangan kebanyakan," kata Kenzo tersenyum menatap Sisi.

Digo sebal. Masih aja bisa ngegombal tuh anak. Harusnya ia tambahin lagi sirupnya biar diabetes sekalian. Beraninya ngerayu Sisi! Apa dia bilang? Lain kali? Huuuh.... Enak aja.... Gak ada lain kali!

(Bersambung)

Dasar Digo jorooook....

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang