PART 7 : CEMBURU?

146 9 0
                                    

Di tempat yang cukup ramai, dengan suara musik yang berdentang. Acara perpisahan sekolah Aisyah, ramai sekali teman-teman Aisyah yang datang adapun yang datang bersama dengan orang tuanya. Aisyah sendiri pun berbeda dengan teman lainnya, Aisyah datang bersama suaminya, Danish.

Aisyah makin terlihat sangat cantik sekali di acara perpisahan sekolahnya, ia juga merasa bahagia sekali datang ke acara tersebut. Apalagi datang bersama suaminya yang terlihat tampan sekali. Aisyah dan Danish memakai pakaian dengan warna yang sepadan.

Namun disisi lain, Aisyah merasa risih dengan teman-teman perempuan seangkatan Aisyah yang terus-menerus memandangi wajah Danish, suaminya itu.
"Mas? Boleh gak, muka mas Danish ditutupin aja?" ucap Aisyah pelan.

Danish langsung mengernyitkan dahi.

"Aisyah gak mau, muka suami Aisyah dilihat sama cewek-cewek lainnya." lanjut Aisyah.

"Harusnya kamu bangga!" sahut Danish.

"Kok bangga?" tanya Aisyah bingung.

"Iya, karena yang bisa dapetin laki-laki yang disamping kamu sekarang cuma kamu, bukan mereka." jawab Danish terkekeh.

"Ih tapi tetap aja, Aisyah enggak mau nanti mereka malah tertarik sama imam Aisyah ini." sahut Aisyah mengerucutkan bibirnya.

"Kita pulang aja yuk!" ajak Aisyah.

"Sekarang kan lagi di acara kelulusan kamu."

"Iya tapi Aisyah mau pulang aja!" ajak Aisyah lagi.

Danish mengalihkan, lalu ia menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.
"Kalau begitu aku tutup muka aja deh."

"Jangan mas! Pulang aja yuk!"

"Kamu cemburu?" tanya Danish langsung.

"Aisyah enggak cemburu kok, cuma Aisyah tiba-tiba gak suka aja sama keramaian." jawab Aisyah ragu.

"Itu jawab jujur?" tanya Danish meyakinkan.

"Iya, mas. Yuk, pulang!" ajak Aisyah yang sudah mulai bosan dengan suasana tempatnya.

Aisyah dan Danish pun langsung pulang ke rumah, selama diperjalanan hanya ada keheningan.
Aisyah termenung dalam pikirannya, berbeda dengan Danish sedang fokus menyetir mobil sesekali melirik ke arah Aisyah yang sedari tadi melamun dengan entah apa yang Aisyah pikirkan.

Sesampainya dirumah, Aisyah langsung melontarkan pertanyaan pada Danish.
"Mas? Mas Danish ada yang mau ditanyakan atau dibicarakan sama Aisyah?" tanya Aisyah datar.

Danish terdiam tanpa menjawab.
"Mas? Kalau enggak ada, Aisyah mau langsung buru-buru istirahat."

"Boleh?" tanya Danish ragu.

Aisyah menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu, Aisyah mau ganti baju dulu ya." jawab Aisyah dengan seulas senyuman.

"Setelah itu, aku tunggu di ruang tamu." sahut Danish.

Setelah Aisyah berganti pakaian, Danish pun menyusul berganti pakaian lalu setelah selesai mereka berdua duduk di sofa ruang tamu.
"Mas Danish mau Aisyah buatin makanan atau apa?"

"Aku cuman mau ta'aruf aja sama kamu. Boleh kan ta'arufan sama zawjatii (istriku) sendiri?" ucap Danish pada Aisyah. Aisyah mengernyitkan dahi lalu menganggukkan kepalanya.

Danish pun langsung tidur dipangkuan Aisyah yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Aisyah, cemburu menurut kamu itu gimana?" tanya Danish serius.

"Emm melihat orang yang kita sayangi lebih peduli dengan orang lain dibandingkan kita." jawab Aisyah berpikir-pikir sambil memainkan dan menyisirkan rambut Danish dengan jari-jemari tangan Aisyah.

"Kalo aku, kamu sayangi?" tanya Danish lagi.

"Mas Danish itu salah satu orang yang Aisyah sayangi." jawab Aisyah tulus dengan senyuman.

"Kalau begitu, di acara tadi kamu cemburu dong kalau aku dilihat sama teman-teman cewek kamu."

"Hmm, mas Danish peduli gak sama mereka?" tanya Aisyah tanpa menjawab perkataan Danish. Danish pun menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kalau begitu, Aisyah enggak cemburu. Kecuali, kalau mas Danish peduliin mereka." jelas Aisyah lagi.

Danish pun tersenyum mendengar jawaban Aisyah.
"Aisyah, mulai besok kita pindah ya ke apartemen!" ajak Danish pada Aisyah sambil menatap wajah Aisyah.

"Mas Danish sudah bilang ayah-bunda Aisyah?" tanya Aisyah serius sambil menunduk metap wajah Danish.

*****

*ThanksForReading*
Sebelum, Next reading.
#Jangan lupa untuk,
'Votment(Vote and Comment)'
dulu ya guys!!♡♡
Thank U:)
#DwayDiaryi

BUKAN Aisyah Istri Rasulullah ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang